Rais Abin adalah seorang perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) berpangkat Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) yang sangat disegani, baik di dalam negeri (Indonesia) maupun di luar negeri.
Di dalam negeri, sebagai Ketua Umum Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Rais Abin sudah menyerahkan kedudukannya kepada Letnan Jenderal TNI (Purn) Saiful Sulun. Kenapa Rais Abin tidak menyerahkan jabatannya di dalam Kongres LVRI berikutnya, karena ia diberi amanah lagi di dalam Kongres LVRI XI yang berlangsung di Jakarta sebagai Ketua Umum LVRI periode 2017-2022 ?
Hari Kamis, 10 Oktober 2019 telah terjadi pergantian pucuk pimpinan di LVRI dari Letjen TNI (Purn) Rais Abin kepada Letjen TNI (Purn) Saiful Sulun.
Letjen TNI Saiful Sulun adalah seorang tokoh militer Indonesia. Semasa aktif dalam kemiliteran, Saiful Sulun pernah memangku jabatan sebagai Pangdam Brawijaya pada tahun 1985-1987, menggantikan Pangdam sebelumnya, Mayjen TNI Soelarso yang menjabat pada tahun 1983-1985.
Letnan Jenderal TNI (Purn) Rais Abin sudah mengatakan pergantian ini kepada saya, pada hari Selasa, 6 November 2018. Waktu itu, saya kembali berkunjung ke Dewan Pimpinan Pusat Legiun Veteran Republik Indonesia (DPP LVRI). Sekitar pukul 13.00 saya diterima Ketua Umum LVRI Letnan Jenderal TNI (Purn) Rais Abin.
Rais Abin sebenarnya di dalam Kongres LVRI XI sudah ingin sebenarnya melepas jabatan demi berlangsungnya regenerasi. Tetapi sebelum kongres, para calon yang diharapkan Rais Abin, semuanya meninggal dunia.
Seperti Mayor Jenderal TNI (Purn) Sukotjo Tjokroatmodjo dan Letnan Jenderal TNI (Purn) Arie Sudewo adalah orang pilihannya yang akan menggantikan Rais Abin. "Tetapi Anda tahu kan, keduanya meninggal dunia?," tanyanya. Memang benar, Sukotjo Tjokroatmodjo, angkatan '45, yang lahir pada 18 Desember 1927, meninggal dunia pada 16 Maret 2017. Sedangkan Arie Sudewo meninggal dunia 11 Juli 2017 jelang Kongres XI.
Oleh karena itu, menurut Rais Abin, ia tidak mempunyai pilihan lain selain mau menerima jabatan sebagai Ketua Umum, LVRI Periode 2017-2022. Namun demikian, tegas Rais Abin, ia akan mundur tahun 2019? Kenapa bisa, bukankah kongres baru saja berlangsung tahun 2017. Sepertinya Rais Abin berkeinginan sekali menepati janji untuk menyerahkan jabatannya dari generasi yang diwakilinya, Veteran '45 (Veteran Pejuang) ke Veteran Pembela. Kalau demikian, siapa yang dicalonkannya?
Rais Abin menyatakan, bahwa penggantinya adalah Letnan Jenderal TNI (Purn) Saiful Sulun yang waktu itu menjadi Wakil Ketua Umum LVRI. Daerah kelahirannya sama dengan Rais Abin, yaitu Koto Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat.
Menarik untuk disimak, ketika di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, dan ketika mengeluarkan Dekrit, waktu itu, Saiful Sulun bertemu dengan Wakil Presiden Megawati untuk tidak bertanggung-jawab dengan dekrit itu. Itulah salah satu keberaniaan Saiful Sulun.
Saiful Sulun di berbagai ceramah, juga sangat konsisten terhadap kaji ulang perubahan UUD 1945. Ia termasuk anggota Forum Bersama Kaji Ulang Perubahan UUD 1945. Hal ini senafas dengan hasil eksternal LVRI 2017, bahwa LVRI menilai sistem demokrasi pasca perubahan UUD 1945di Indonesia terasa sangat liberal. Walaupun ada hal-hal positif, tetapi sistem tersebut belum berjalan dengan baik, karena belum sepenuhnya belum sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai yang diamanatkan Pembukaan UUD 1945.