Dia menambahkan, pemberian penghargaan oleh dewan kota bukan sesuatu yang luar biasa. Karena itu, sikap Dewan Kota Oxford tidak bermakna apapun dan tidak merepresentasikan sikap pemerintah Inggris.
Pertanyaan yang muncul, jika peristiwanya tidak bermakna apa pun, mengapa pemberitaannya meluas ke manca negara. Selama ini kita ketahui, Inggris adalah sekutu Amerika Serikat. Hampir sama sikap kedua negara ini dalam memahami "Standar Ganda," atau "Double Standard."
Kita masih ingat bagaimana ketika Inggris melalui mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, menyampaikan permohonan maaf atas serangan yang dilancarkan Inggris terhadap Irak tahun 2003 lalu. Saat itu, Inggris yang tergabung dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat menyerang Irak untuk melengserkan mantan Perdana Menteri Irak Saddam Hussein.
Blair mengaku, dirinya menyesalkan atas perencanaan konflik yang buruk. Ia tidak memikirkan bagaimana nasib Irak selanjutnya, setelah Saddam Hussein berhasil dilengserkan. Blair meminta maaf karena telah mempercayai laporan intelijen yang salah, yang dia gunakan untuk membenarkan serangan ke Irak saat itu.
Apa memang benar mengenai kata-kata Blair? Di samping itu dapat kita lihat perkembangan terbaru di mana Amerika Serikat dan Republik Rakyat China (RRC) mengatakan mengakui satu China yaitu RRC. Tetapi dapatkah kita membenarkan bahwa AS mengirim juga senjata kepada Taiwan?
Diberitakan dari Wikileak, bahwa Benny Wenda sekarang memiliki tujuh Putra-Putri Papua, Lulus Universitas di AS, seorang dengan Magna Cum Laude. Benny meninggalkan Indonesia pada 1990-an.
Saat menerima penghargaan tersebut, Benny Wenda, berujar: "Oxford adalah salah satu yang pertama mendengar tangisan rakyat Papua Barat untuk keadilan, hak asasi manusia, dan menentukan nasib sendiri".
Benny Wenda, Pemimpin Serikat Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP) ini mendapat suaka politik di Inggris pada 2002 dan membuka kantor gerakan Papua merdeka di Oxford pada 2013.
Bagaimanapun kita berharap jangan terjadi lagi kerusuhan dan pembakaran di Wamena. Untuk itu tetap waspada dengan gerakan OPM dan selalu mengawasi tindakan Benny Wenda di luar negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H