Dua hari yang lalu, 19 Agustus 2019, Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Indonesia (KBRI) di Baghdad memunculkan foto Kedutaan Besarnya di ibukota Irak itu.
Sudah tentu mengingatkan perjalanan saya berkunjung ke Baghdad, Irak untuk kedua kalinya, 15 September 2014 (pertama pada pada tanggal 10 Desember 1992). Selama beberapa hari, saya tinggal di bangunan bertingkat dua itu, lantai dua Kedubes Indonesia di Baghdad, Irak.
Hubungan antara Irak dan Indonesia sejauh ini telah dimulai sejak berabad-abad yang lalu. Irak Kuno dan kepulauan Indonesia yang terhubung ke jalur sutera maritim perdagangan Samudera Hindia, di mana barang-barang dan ide-ide dipertukarkan.
Ketika Kekaisaran Sriwijaya pada abad ke-8, maka Indonesia telah memiliki kontak dengan kekhalifahan Islam di Timur Tengah. Pada abad ke-13 Islam tiba di Indonesia, dan perlahan-lahan menjadi agama mayoritas sejak abad ke-16.
Islam menjadi penghubung antara Indonesia dan Irak, yang menyebabkan sejumlah pedagang dan ulama menyebarkan Islam ke kepulauan Indonesia. Sejumlah buku bahasa Arab dan literatur dibawa melalui hubungan perdagangan dan pelabuhan, dan akhirnya mencapai Indonesia. Cerita Seribu satu malam telah mempengaruhi imajinasi orang Indonesia.
Setelah Perang Dunia II, Irak menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1945. Kedua negara menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1950 dan telah menandatangani sekitar 15 perjanjian untuk meningkatkan hubungan bilateral. Indonesia telah mempertahankan keberadaan kedutaannya di Baghdad selama berbagai krisis, seperti perang Irak-Iran pada 1980-an.
Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia dan masyarakat menolak kampanye militer pimpinan Amerika Serikat terhadap Irak. Lebih dari 50.000 orang Indonesia memadati jalan-jalan ibu kota Indonesia, Jakarta pada Minggu, 9 Februari 2003, untuk memprotes ancaman AS dari aksi militer terhadap Irak. Pada puncak Perang Irak, Indonesia menutup sementara kedutaannya di Baghdad pada tahun 2003. Karena situasi keamanan secara bertahap meningkat di Irak, Indonesia membuka kembali kedutaannya pada Juni 2011. Sejak itu, hubungan kedua negara telah berkembang dengan cepat. Kedua negara sedang dalam proses menghidupkan kembali hubungan bilateral mereka, yang terhenti karena perang di Irak.
Presiden Irak adalah Kepala Negara Irak. Pada 1958 - 2003, seorang presiden tampil sebagai kepala pemerintahan, tetapi sejak 2005 posisi itu diserahkan kepada Perdana Menteri Irak. Irak menjadi sebuah negara republik setelah jatuhnya kekuasaan monarki pada 1958.
Le Monde adalah surat kabar harian sore berbahasa Prancis dengan sirkulasi 371.803 pada tahun 2004. Surat kabar ini dipandang sebagai newspaper of record Prancis, sangat dihargai, serta menjadi satu-satunya surat kabar berbahasa Prancis yang mudah dijumpai di negara-negara bukan berbahasa Prancis.
Foto ini sekedar untuk memperlihatkan betapa menderitanya penduduk Palestina, yang sebenarnya adalah tanah airnya sendiri. Selanjutnya bagimana hubungan Irak dengan Palestina ?