Perang Dagang antara AS dan China sekarang ini dikarenakan kebijakan pemerintah sebelumnya yang membiarkan China menjadi negara besar. Meski secara khusus tidak menyebut siapa yang menjalin dan menjadikan China sebagai negara besar di bidang ekonomi dan politik, masyarakat dunia memakluminya bahwa Presiden AS Richard Nixon yang membuka pintu awal terjalinnya hubungan AS-Republik Rakyat China.
Kunjungan Presiden AS Richard Nixon ke Republik Rakyat China pada 1972 adalah sebuah langkah berpengaruh dalam menormalisasikan hubungan antara AS dan RRC secara resmi.
Di pihak lain, AS meninggalkan Taiwan sebagai bagian real politik, sebuah kebijakan luar negeri yang mengabaikan pertimbangan moral. Dalam waktu singkat Nixon berhasil memainkan "kartu RRC" dalam menghadapi Uni Soviet dan negara yang dibelanya Vietnam Utara.
Meski sukses menjalin hubungan AS-China, tetapi akhirnya di dalam negeri, Nixon diperiksa karena menyuruh dan menyembunyikan pembongkaran kantor Partai Demokrat di kompleks perkantoran Watergate, salah satu rangkaian skandal yang melibatkan CREEP (Komite Pengangkatan Kembali Presiden), yang juga mencakup daftar musuh dan berbagai "tipuan kotor."
Rekaman rahasia dari percakapannya di Gedung Putih di sita oleh pengadilan, dan mengungkapkan rincian keterlibatannya dalam penyembunyian. Namun Nixon disebutkan oleh juri agung yang menyelidiki kasus Watergate sebagai "ko-konspirator belum terbukti" dalam Skandal Watergate. Ia kehilangan dukungan dari partainya sendiri dan juga negara dalam Pembantaian Malam Sabtu. Di situ ia memerintahkan Archibald Cox, jaksa khusus dalam kasus Watergate dipecat.
Demikian pula sejumlah bawahannya sendiri yang keberatan dengan langkah ini pun dipecat. Komite Kehakiman DPR membuka pemeriksaan pendengaran resmi dan terbuka untuk pemecatan terhadap Nixon pada 9 Mei 1974. Ketimbang dipecat DPR dan dibuktikan kesalahannya oleh Senat, ia mengundurkan diri terhitung mulai 9 Agustus 1974. Praktis, ia menjadi satu-satunya Presiden Amerika Serikat yang mengundurkan diri.
Penggantinya Gerald R. Ford, bergegas mengeluarkan pengampunan, sehingga mengakhiri investigasi.
Setelah AS mengakui hanya satu China. Taiwan tetap menjalin hubungan dengan AS dalam hal bantuan persenjataan. Di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa sekarang ini, ada lima anggota tetap yang memiliki hak veto, yaitu AS, Rusia, Perancis, Inggris dan RRC.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H