Mayor (Inf/Purn) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) putera pertama Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi bahan komentar di berbagai media, setelah ia diundang Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Kamis sore, 2 Mei 2019.
AHY, pria tinggi bergelar M.Sc., M.P.A., M.A dan kini berusia 40 tahun itu, datang sendirian sebagai Ketua Komando Satuan Tugas Partai Demokrat (PD).
Kedatangannya memunculkan berbagai pertanyaan, apalagi seperti diketahui bahwa PD selama kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 bergabung dengan pasangan Calon Presiden no 02, sedangkan Joko Widodo adalah Calon Presiden no 01.
Banyak komentar tentang undangan Presiden Jokowi itu, tetapi yang menarik adalah bahwa apa pun yang dilakukan AHY tidak mungkin terlepas dari pengaruh SBY sebagai pendiri PD.
SBY sewaktu masih aktif sebagai Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan RI memang mengejutkan ketika tiba-tiba mengundurkan diri dan menghadap Presiden Megawati.
Sebaliknya, Presiden Megawati pun terkejut, mengapa menterinya SBY mau mengundurkan diri. Ditanya, tetapi tidak memperoleh jawaban dari SBY.
Ternyata, SBY memiliki gagasan-gagasan besar. Ternyata pada tahun 2001, SBY mendirikan PD, tepatnya pada 9 September 2001 dan disahkan pada 27 Agustus 2003.
Karena hal inilah, Partai Demokrat terkait kuat dengan figur SBY. Melalui partainya SBY berhasil menjadi Presiden RI dua periode, yaitu 2004-2009 dan 2009-2014.
Di masa SBY, ada dua proyek monumental yang hingga sekarang terbengkalai, yaitu, pembangunan proyek Hambalang. Kedua, rencana membangun Museum Pemerintah Darurat RI.