Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump lebih mementingkan masalah perbatasan dengan negara tetangganya Meksiko dari pada mengeluarkan biaya besar-besaran untuk perang seperti menginvasi Irak di masa Presiden AS George Herbert Walker Bush (ayah) dan George Walker Bush (anak).
Hal ini terlihat dari keputusan Trump membatasi atau boleh dikatakan melarang masuknya migran Amerika Tengah. Ini terlihat dari usahanya menutup perbatasan dengan Meksiko imigrasi ilegal Meksiko tidak masuk ke AS. Rencana menutup perbatasan kedua negara dilansir "The National Retail Association." Tetapi pernyataan retorika Trump itu menimbulkan ketidakpastian pada perekonomian.
Pernyataan Trump itu dikutip ChannelNewsAsia.com pada Kamis, 25 April 2019. Pernyataan Trump itu merujuk pada insiden 13 April 2019 lalu ketika pasukan Meksiko dilaporkan mempertanyakan dan mengarahkan senjata mereka pada dua tentara AS yang melakukan pengawasan di perbatasan.
"Tentara Meksiko baru-baru ini menembaki Tentara Garda Nasional kita, mungkin sebagai taktik pengalih perhatian bagi penyelundup narkoba di perbatasan. Lebih baik tidak terjadi lagi!," kata Trump.
Seorang pejabat Pentagon mengatakan beberapa dari 2.900 petugas aktif dan 2.000 tentara Garda Nasional AS yang dikerahkan di perbatasan selalu dipersenjatai hanya untuk kepentingan perlindungan pasukan. Berarti tidak akan menimbulkan konflik dengan negara Meksiko.
Sementara ini Presiden Meksiko, Andres Andres Manuel Lopez Obrador sedang mempelajari kasus tersebut. Ia juga tidak ingin terpancing dengan masalah perbatasan tersebut sehingga nantinya tidak memunculkan sengketa lebih besar di antara kedua negara.
Sebenarnya, Meksiko sudah berbaik hati ketika Trump memerintahkan membangun tembok perbatasan antara Meksiko dan AS. Bahkan ketika AS membangun tembok penyanggah, sebagaimana tembok Berlin dulu, Meksiko tidak berkomentar sepatah kata pun demi tetap mempererat hubungan kedua negara.
Sebaliknya yang terjadi, ketika Trump selalu mendesak pengucuran dana untuk membangun tembok pembatas antara AS dan Meksiko, lembaga pemerintah federal Amerika Serikat terhenti. Pemicunya, kebuntuan pembahasan antara Presiden dan Kongres soal tembok pembatas itu. Pemerintah Federal AS, Sabtu, 22 Desember 2018, menghentikan operasi mereka.
Meksiko seperti negara-negara Amerika Latin lainnya, punya sejarah yang mirip sama dengan Republik Indonesia, yaitu sama-sama pernah dijajah, jika Indonesia oleh Belanda dan Jepang, Meksiko oleh Spanyol.
Hubungan diplomatik RI-Meksiko secara resmi dibuka pada tahun 1953. Pada kesempatan tersebut, Menlu RI telah mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu Meksiko, Jos Antonio Meade Kuribrea dan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Mexico waktu itu, Enrique Pea Nieto.
Dalam pertemuan bilateral dengan Menlu Meksiko, Jos Antonio Meade Kuribrea, telah dibahas perkembangan hubungan bilateral kedua negara, khususnya sejak kunjungan Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono ke Meksiko tahun 2008 dan pertemuan Presiden RI dengan Presiden Meksiko Felipe Calderon di sela-sela KTT APEC di Vladivostok, September 2012.
Pada kesempatan kunjungan ini, Menlu RI juga mengadakan dialog dengan sejumlah anggota lembaga Think Tank terkemuka Meksiko, Mexican Council for Foreign Relations (COMEXI).
Meksiko sejak tahun 1995 telah menjadi salah satu bangsa yang kuat, punya perhatian tinggi terhadap masalah-masalah masyarakat internasional. Meksiko selalu mengambil inisiatif untuk mendengar dan kemudin masuk ke dalam berbagai pertimbangan. Hal itu pernah dikatakan Duta besar Mexico untuk Indonesia pada waktu itu, Ismael Sergio Ley-Lopez, foto di atas ketika saya bertemu dengan Duta Besar Meksiko untuk Indonesua tahun 2000.
Bukan hanya SBY saja yang menyempatkan diri berkunjung ke Mexico, Presiden Pertama RI Soekarno malah melakukan kunjungan dua kali ke negara tersebut yaitu tahun 1959 dan 1960. Kemudian diikuti Presiden KH. Abdurrahman Wahid. Bahkan Presiden RI Megawati didaulat sebagai penasehat Klub Amerika Latin, sebuah klub negara-negara Amerika Latin yang berdiri di Jakarta untuk mempererat hubungan negara-negara Amerika Latin dengan Indonesia.
Meksiko semakin dikenal di dunia internasional, setelah pada tanggal 1 Januari 1994 menandatangani Perjanjian NAFTA (North American Free Trade Agreements), suatu Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, beranggotakan Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Karena itu Meksiko memperoleh julukan sebagai pintu gerbang antara Amerika Serikat dan Kanada, yang sebelumnya sudah menjadi negara penjembatan perdagangan untuk Amerika Utara, Amerika Latin dan Karibia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H