Baru-baru ini pula dengan terjadinya pembunuhan umat Muslim di dua masjid di Selandia Baru, Kedutaan Besar Bangladesh di Bangladesh dan di Australia, secara resmi mengeluarkan peringatan kepada warganya agar waspada, menyusul teror Christchurch yang menewaskan 50 jemaah masjid.
Disebutkan, bahwa lima warga keturunan Bangladesh tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka dalam penembakan di Christchurch, Jumat pekan lalu. Anggota tim kriket Bangladesh yang kebetulan melaksanakan salat Jumat di TKP berhasil menyelamatkan diri dari serangan teroris.
Kedutaan Besar Bangladesh di Canberra membenarkan adanya peringatan perjalanan bagi warganya ke Australia dan Selandia baru.
Secara umum, Bangladesh jarang mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warga negaranya kecuali ada keharusan, tetapi peristiwa penembakan di Selandia Baru merupakan perkembangan luar biasa, sehingga memaksa Bangladesh melakukan hal itu.
Bahkan telah muncul Islamofobia di Selandia Baru, ujar para pengamat. Islamofobia adalah istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka dandiskriminasi pada Islam dan Muslim. Istilah itu sudah ada sejak tahun 1980-an, tetapi menjadi lebih populer setelah peristiwa serangan 11 September 2001.
Serangan 11 September 2001 adalah serangkaian empat serangan bunuh diri yang telah diatur terhadap beberapa target di New York City dan Washington, D.C. pada 11 September 2001. Pada pagi itu, 19 pembajak dari kelompok militan Islam, al-Qaeda, membajak empat pesawat jet penumpang.
Bagaimanapun munculnya istilah ini perlu diselusuri lebih jauh, karena Perdana Menteri Selandia Baru telah melakukan hal terbaik untuk Muslim di negara itu.