Seorang lelaki berusia 57 tahun tewas ditembak pada hari Sabtu malam, 28 Juli 2018. Ternyata ia adalah Dragoslav Ognjanovic, pengacara mantan orang nomor satu di Serbia dan Yugoslavia, yaitu Slobodan Milosevic. Seandainya ia bukan pengacara mantan Presiden Serbia (1989-1997) dan Presiden Republik Federasi Yugoslavia (1997-2000), maka beritanya tidak mungkin tersebar di berbagai media internasional.
Malam yang nahas itu, Ognjanovic sedang berada di luar apatemen di ibukota Yugoslavia, Beograd. Ia sedang berjalan bersama anak laki-laki tertuanya berusia 26 tahun. Anak laki-lakinya hanya terluka, tetapi pihak kepolisian tidak menjelaskan lebih lanjut. Bahkan, informasi yang dikeluarkan, Ognyanovic tewas karena telah terjadi perang geng obat bius. Ternyata, mantan pengacara Milosevic ini tengah terlibat persaingan perdagangan obat bius. Benarkah informasi ini?
Seusai pengumuman dari Den Haag, Presiden Amerika Serikat (AS) waktu itu, Bill Clinton, merupakan kepala negara pertama yang menyambut baik hukuman itu. Menurut Clinton, ini merupakan kemenangannya yang selama ini bersusah payah membombardir Beograd agar Milosevic mau menyerah tanpa syarat.
Bagaimanapun keputusan internasional ini waktu itu mengejutkan, karena baru pertama kali dalam sejarah, seorang presiden yang masih aktif dan berasal dari negara berdaulat dituduh sebagai penjahat perang. Tetapi, setelah saya membolak balik buku sejarah tentang invasi AS ke berbagai negara, ini bukan pertama kali. AS selalu menggulingkan pemerintahan yang tidak disukainya. Salah satunya adalah seperti di Irak dengan melakukan invasi di Baghdad dan menangkap Presiden Irak yang sah, Saddam Hussein.
Tentang Yugoslavia, AS mulai mengecam Slobodan Milosevic dituduh ingin melenyapkan etnis Kosovo dari muka bumi. Sama halnya ketika Hitler dari Jerman ingin melenyapkan penduduk Yahudi dari muka bumi. Pada tahun 1995, Milosevic dianggap bertanggung-jawab atas pengusiran sekitar 200.000 etnis Serbia dari Kroasia.
Oleh karena itu, Milosevic inilah yang dibela Dragoslav Ognjanovic. Membuktikan penembakan terhadap dirinya (Ognjanovic) memang tidak terlepas dari jejak-jejak yang pernah berbekas sebagai pengacara Slobodan Milosovic di Pengadilan Penjahat Perang Internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H