Sejak Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, peran Indonesia di dunia internasional sungguh membanggakan. Di mulai di era Presiden Soekarno, yang dengan gagah dan berapi-api menyuarakan dan menjelaskan sila-sila Pancasila di forum Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB) XV, 30 September 1960, hingga hari ini selalu terpilih, yaitu menjadi bagian penting anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB.
Tidak dapat disangkal, pengaruh Indonesia sangat berarti buat PBB yang bermarkas di New York, Amerika Serikat (AS) tersebut. Yang jelas, hingga hari ini dukungan bangsa dan negara Indonesia agar bangsa Palestina bisa menjadi negara merdeka penuh, selalu menjadi perhatian masyarakat dunia. Jadi tidak hanya secara "de facto" saja, sebagaimana terlihat dengan adanya para Duta Besar Palestina di Jakarta (Indonesia) dan di berbagai negara lain, juga, yang sangat dikehendaki adalah agar negara Palestina, bukan hanya secara "de facto," tatapi juga secara "de jure," seperti Indonesia di masa awal kemerdekaan 1945.
Berdirinya negara Palestina merdeka secara "de facto," dan "de jure," harus diperjuangkan bangsa dan pemerintah Indonesia, setelah terpilih untuk keempat kalinya sebagai anggota tidak tetap DK PBB. Pertama, Indonesia pernah terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB, pada tahun 1973-1974, . Kedua, 1995-1996. Ketiga, 2007-2008. Keempat, yang dimulai 1 Januari 2019-31 Desember 2020. Perlu diingat, jabatan itu hanya setahun dan untuk itu perlu dimanfaatkan seefisien mungkin.
Indonesia telah banyak menghasilkan putera-puteri terbaiknya, termasuk perempuan militer pertama di dunia, yaitu sebagai "chief," di Misi UNAMID, bertugas di Sudan, tepatnya di Kota Elfasher. Ia adalah Letnan Kolonel Sus Revilla Qulina. Ia sewaktu kuliah di Universitas Bung Hatta, Padang, sangat aktif di Menwa Maharuyung, itu di tahun 1990.
Juga yang tidak mungkin kita lupakan adalah Mayor Jenderal Rais Abin, waktu itu nemimpin Pasukan Perdamaian PBB di Timur Tengah, 1976-1979. Bermarkas di Mesir. Keberhasilannya menciptakan perdamaian antara Mesir dan Israel, kemudian direalisasikan menjadi Perdamaian Camp David, sungguh peranan putera bangsa Indonesia yang luar biasa dalam rangka ikut serta menciptakan perdamaian di dunia internasional. Sekarang Rais Abin berpangkat Letnan Jenderal dan akan menginjak usia 92 tahun, tetapi masih aktif memimpin Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Kebijakan Selengkapnya