Mahathir Mohamad sudah resmi dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-7 diusianya ke-92. Di usia ini yang menarik perhatian masyarakat dunia, karena ia tercatat sebagai pemimpin negara tertua di dunia.
Sebelumnya Mahathir Mohamad pernah menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-4 dari tahun 1981-2003. Sekarang di tahun 2018 ini, ia dikategorikan sebagai pemimpin tertua di dunia. Lebih menariknya, ia menang bukan dikarenakan dukungan dari Partai UMNO (United Malaya National Organisation), sebuah partai politik di masa Mahathir jadi perdana menteri, tetapi kali ini, ia didukung partai oposisi, Partai Pribumi Bersatu Malaysia yang berdiri tahun 2016.
Luar biasa, dunia berdecak kagum. Anak laki-laki bernama Mahathir Mohamad, kelahiran 10 Juli 1925 ini sudah mengenyam berbagai penderitaan hidup. Di usia 16 tahun pernah berjualan pisang. Itu terjadi Malaysia di bawah jajahan Inggris. Kemudian di usia 20 tahun, ia sudah mulai berpolitik.
Masyarakat Kedah kenal betul siapa Mahathir. Ia mengorganisir Persatuan Pemuda Kedah Malaya yang kemudian berubah menjadi partai politik yaitu Persatuan Kedah Malaya. Itulah cikal bakal UMNO.
Dari gerakan politik ini, Malaysia merdeka pada 31 Agustus 1957. Ketika Mahathir kuliah di Fakultas Kedokteran di Singapura selama enam tahun, 1947 hingga 1953, ia mempersunting rekannya sesama dokter yang menjadi istrinya, Siti Hasmah Mohd Ali.
Sekembalinya dari Singapura tahun 1953, Mahathir mengembangkan bakatnya sebagai dokter di pelayanan pemerintah.Sebagai pegawai negeri, ia tidak diizinkan berpolitik dan hal itu berlangsung menjelang kemerdekaan Malaysia. Bahkan kemudian agar bisa berpilitik, Mahathir berhenti sebagai dokter. Tetapi, ia mengakui bahwa ketika berpraktek menjadi dokter, keluhan-keluhan pasien bermanfaat buatnya mendengarkan keluhan masyarakat di bidang politik.
Tahun 1964, Mahathir menjadi anggota Parlemen. Usianya ketika itu, 39 tahun. Tahun 1969, terpilih kembali. Dalam pemilihan umum 1974, ia menjadi menteri pendidikan. Hanya dua tahun kemudian, tahun 1976, diangkat sebagai deputi perdana menteri yang kemudian mengantarnya sebagai Perdana Menteri Malaysia tahun 1981.
Sekarang Mahathir Mohamad terpilih kembali sebagai Perdana Menteri Malaysia di usia 92 tahun. Saya pernah melihat videonya beberapa waktu yang lalu ketika mengeluh tentang dominannya orang China di masa pemerintahan Najib Razak. Ia pergi melihat dari kejauhan sebuah tempat komunitas ekonomi warga Tionghoa yang berkata, "kita tidak dibolehkan masuk ke sana." Semoga saja Mahathir bisa membawa perubahan di Malaysia untuk menjadikan suku Melayu yang mayoritas menjadi tuan di rumahnya sendiri.