Masyarakat sejahtera berasal dari sebuah keluarga yang sejahtera. Sejahtera jiwanya. Itulah maksud membangun ekonomi bagi bangsa selaras dengan membangun manusianya. Bukan sebaliknya yang terjadi, masyarakat semakin menderita dan jumlah yang miskin semakin lama semakin bertambah.
Gagasan-gagasan dari Partai Golkar ini menarik dan kita harus mendukungnya dan harus berusaha memperbaiki kemelut bangsa ini. Tetapi kita jangan hanya terlena dengan gagasan-gagasan.
Apa sih yang kurang ketika diselenggarakan Seminar Angkatan Darat II, 1966 yang berlangsung di Graha Wiyata Yudha Seskoad Bandung, 25-31 Agustus 1966 ? Terdapat nama-nama seperti M.Sadli, Widjojo Nitisastro, Subroto, Emil salim, Deliar Noer dan Sarbini Somawinata. Pemikir-pemikir dari TNI, selain Jenderal Soeharto sendiri, Letjen TNI, Maraden Panggaben, Mayjen TNI, Soemitro, Mayjen TNI Amirmachmud, Mayjen TNI Mokoginta, Mayjen TNI Alamsyah, Birigjen TNI Sutopo Juwono, Letkol TNI Hasnan Habib, Letkol TNI Ismail Saleh dan Letkol TNI Soebijakto. Semuanya tokoh-tokoh pemikir, baik dari militer maupun sipil.
Tetapi akhirnya? Apa bisa Partai Golkar sekarang ini mebalikkan jarum sejarah yang sudah terlanjur berbasis pasar bebas? Semoga saja Partai Golkar mampu mewujudkan hal ini. Entah nanti menang dalam Pemilu akan datang atau tidak. Karena kesetiaanku terhadap partai berakhir, bila kesetiaanku kepada bangsa dan negara bermula.
Maksudnya bukan berarti jika kalah, gagasan-gagasan ini tidak dilanjutkan lagi. Demi bangsa dan negara Republik Indonesia, gagasan ini harus terus digulirkan demi terwujudnya kesejahteraan rakyat. Apalagi Partai Golkar sekarang telah merubah citranya menjadi Golkar Baru yang dideklarasikan pada tanggal 7 Maret 1999, dalam hal mana:
1. Golkar telah melakukan koreksi yang terencana, melembaga dan berkesinambungan terhadap penyimpangan yang terjadi di masa lalu.
2.Golkar telah berupaya mengambil tindakan tegas terhadap KKN.
3.Golkar telah menyatakan diri sebagai partai yang mengakar dan responsif serta senantiasa peka dan tanggap terhadap aspirasi dan kepentingan rakyat.
4. Golkar akan memperjuangkan aspirasi kepentingan rakyat, sehingga menjadi kebijakan politik yang bersifat publik; dan
5. Golkar akan mempelopori tegaknya kehidupan politik yang demokratis dan terbuka (transparan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H