Kunjungan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu ke Singapura dan Australia memperoleh perhatian besar dari para pengamat dalam dan luar negeri Indonesia.Kunjungan ini menjadi catatan sejarah, karena selama ini, kepentingan Indonesia diwakili Singapura dalam menjalin hubungan ekonomi antara Indonesia dan Israel.Singapura mewakili juga Malaysia dalam hubungan yang sama.
Indonesia sejak penduduk Yahudi memproklamirkan kemerdekaan sebuah negara bernama Israel pada 15 Mei 1948, tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara tersebut.Bahkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam Peringatan Konferensi Asia Afrika baru-baru ini mempertegas dukungan tersebut.Dilanjutkan dengan membuka semacam perwakilan diplomatik di Tepi Barat.
Sekarang ini hubungan diplomatik antara Indonesia tidak pernah terjalin, karena bangsa Indonesia menghormati prinsip-prinsip keadilan dan hak menentukan nasib sendiri bagi bangsa Palestina. Ketika bangsa Yahudi diakui kemerdekaannya, mengapa bangsa Palestina tidak diperjuangkan kemerdekaannya? Jika kita berbicara, siapa sebenarnya yang berhak merdeka, Yahudi atau bangsa Palestina? Jawaban kita sebagai warga yang mencintai keadikan adalah Palestina.Bukan bangsa Yahudi.
Jika kembali ke sejarah, bangsa Yahudi memerdekakan diri itu bukan di wilayahnya sendiri, tetapi di wilayah Palestina. Itulah sebabnya mengapa bangsa Arab marah ketika bangsa Yahudi memproklamirkan kemerdekaannya.Sehari setelah diucapkannya kemerdekaan, negara Arab langsung menyerbu Israel.Negara Arab yang menyerbu Israel adalah Lebanon, Suriah, Mesir, Irak, Arab Saudi dan Transjordania yang sekarang adalah Jordania.
Beberapa kali perang termasuk yang dinamakan Perang Enam Hari, yang keluar sebagai pemenang bukan negara Arab, tetapi malah Israel. Tujuh puluh persen wilayah Palestina berhasil direbut Israel.
Tidak masuk akal, tetapi itulah kenyataan yang terjadi.Kenapa bisa begitu? Sudah merebut wilayah Palestina, dalam perang pun bisa menang. Di sinilah kita bisa menyaksikan peranan besar Amerika Serikat (AS) dalam menyuplai persenjataan kepada Israel sangat dominan.Hingga hari ini, bantuan AS kepada Israel tetap berlangsung.
Akibatnya bangsa Palestina semakin tersisih. Israel selain menang perang, juga secara tidak langsung mengusir bangsa Palestina perlahan-lahan dengan mendirikan pemukiman-pemukiman baru bukan di wilayah Israel, tetapi di wilayah Palestina.Jika dilihat peta Palestina sekarang ini bertambah lama bertambah hilang.Lama-lama lenyap.Jika sudah lenyap, mereka sudah pasti akan beragumentasi, bagaimana Palestina akan merdeka tanpa tanah air?
Netanyahu memang ingin menjalin hubungan dengan Indonesia. Beberapa kali terlontar pernyataannya bahwa sudah masanya terjalin hubungan kedua negara.Maret 2016, ia menyatakan agar hubungan diplomatik Israel-Indonesia dibangun secara resmi.Nah bagaimana Indonesia? Yang jelas kita saksikan sekarang ini, PM Benjamin Netanyahu lebih lama di udara.Seharusnya 8,5 jam sudah sampai ke Sydney, Australia dari Singapura, maka sekarang ditambah 2,5 jam lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H