Mari saya ajak teman-teman untuk membedah urgensi keberadaan keberadaan tukang kecrek atau tukang Senggak dalam pertunjukan dangdut koplo.
Dimulai dari starter pack tukang kecrek atau tukang Senggak ini, Biasanya yang mengisi posisi ini adalah mereka yang berperawakan besar dan paling terlihat kuat di antara personel lainnya, Jagoan kampung biasanya. Senjata andalannya adalah instrumen ritmis, yakni hit-hat, crash cymbal, dan tamborine. Ditambah dengan mulut dan suara yang piawai menyesuaikan nada.
Mereka biasanya menunjukkan aksi panggung yang paling heboh. Saya rasa tidak ada personel lain yang lebih heboh ketika dipanggung selain mereka ini, tidak mungkin penabuh gendang atau gitaris mengikuti jejak kehebohan tukang kecrek atau tukang Senggak ini. Namun justru kehebohan itu yang menjadi unsur fundamental dalam setiap pertunjukan musik dangdut.
Bukan berarti bersikap heboh dalam pertunjukan dangdut adalah perkara yang mudah. mereka haruslah mampu menjaga tempo agar tetap stabil. Jangan sampai gerakan hebohnya membuat musik secara keseluruhan menjadi berantakan. Jika tidak bisa menjaga kestabilan tempo, besar kemungkinan ketukan seluruh personel akan ambyar.
Menurut saya, suara tamborin bisa digantikan dengan efek yang ada pada keyboard elektrik, penyanyi dangdut yang suaranya kurang mendayu masih bisa ditutupi dengan filter suara. Namun posisi tukang kecrek atau tukang Senggak dengan jargon khas-nya tidak dapat digantikan posisinya oleh siapapun. Atau setidaknya sampai ada efek keyboard elektrik yang jika dipencet keluar suara "tarik sisss.....semongko"
sebetulnya keberadaan kecrekan atau Senggakan memang bukan instrumen pokok dalam pertunjukan. Namun jika tidak ada tukang kecrek atau tukang Senggak yang memainkan kecrek dan mengeluarkan Senggakan khas mereka, boleh dikatakan Musik dangdut koplo hanya menjadi nasi goreng tanpa acar, bisa dinikmati, namun ada yang kurang. Dewasa kini banyak sekali acara kontes pencarian bakat penyanyi dangdut. Namun melihat peran vital tukang kecrek atau tukang Senggak ini, saya mengusulkan ada kontes pencarian bakat tukang kecrek atau tukang Senggak, agar soft skill ini dapat di gali hingga pelosok negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H