Ketika luapan ketidakberdayaan itu hendak tiba
Ketika itupula aku enggan untuk mengiba
Sinar purnama seakan tahu arti rasaku
Menerpa pembaringan menghujam asaku
Cahayanya menuntun lenganku melewati tiga malam mengalahkan kelam
Di malam ke empat Sinarnya tenggelam dan suram ditelan mendung seolah ikut berkabung
Aduhai rembulan malam dan awan mendung
Biarkan suram menjadi senandung
Senandung cinta untuknya
Senandung perpisahan pula untuk dirinya.....
Teruntuk: Laki Laki pertama dalam hidupku, Terima Kasih sudah menjadikan aku wanita pertama yang akan kau lamar, kita belum bisa bersatu karena berdo'alah takdir allah yang akan menyatukan kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H