Mohon tunggu...
Dasa Oktaviani
Dasa Oktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa yang sedang mempelajari ilmu jurnalistik, saya tertarik dalam bidang entertainment, dan radio.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berdaya Bersama Kampung Sawo Cimanggis Depok Wujudkan Cita-Cita Bebas Stunting

5 Januari 2024   16:05 Diperbarui: 5 Januari 2024   16:27 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Depok, 10 November 2023 - Salah satu permasalahan tertinggi di Indonesia saat ini adalah maraknya gizi buruk, dapat kita lihat di beberapa wilayah masih banyak yang terkena dari bayi hingga anak anak yang mendapatkan gizi buruk, sehingga pemerintah pun mengadakan program stunting di beberapa wilayah dengan tujuan pencegahan gizi buruk pada generasi penerus bangsa, stunting merupakan salah satu program kerja pemerintah agar dapat mencegah gizi buruk terjadi. Stunting telah berjalan di beberapa daerah hingga salah satunya di adakan di kampung sawo RW 02, kelurahan Curug, kecamatan Cimanggis.

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada balita yang diakibatkan karena kekurangan gizi dan kurangnya menjaga kebersihan. Stunting yang terjadi di Kampung Sawo Rw 02, Kelurahan Curug , Kecamatan Cimanggis, Kota Depok memiliki tingkat yang tidak tinggi atau status yang tidak mengkhawatirkan dengan jumlah 24 balita penderita stunting. Kasus stunting yang terjadi dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kondisi lingkungan mulai dari tidak tersedianya sarana air bersih dan kebersihan lingkungan yang masih buruk, sehingga memicu penyakit lain pada balita yang menyebabkan balita tersebut terkena stunting, namun sebagian balita menderita stunting dikarenakan penyakit bawaan atau infeksi kronis, seperti diare kronis atau masalah pencernaan.

Ketua panitia pelaksanaan stunting di cimanggis, Nuryanih menjelaskan bahwa salah satu balita yang terkena stunting yang ternyata terdapat penyakit bawaan dari lahir dan sudah melakukan penyuluhan yang sudah bekerjasama dengan pihak puskesmas.
" Tidak tinggi dan tidak juga mengkhawatirkan, karena stunting di Rw 02 ini yang sudah kita tinjau itu dia bawaan ada penyerta dan alhamdulilah sudah diobati dia juga ada penyakit juga kaya orang dulu bilangnya flek kalau orang jaman dulu, setiap ada berita selalu kita melakukan penyuluhan dan kita minta kerja sama dengan puskesmas Alhamdulillah bisa membantu." jelas Nuryanih saat ini saat diwawancarai pada Kamis (28/12/2023) di Cimanggis Depok.

Berdasarkan hasil data yang ada di Kampung Sawo Rw 02 masih ada balita yang menderita stunting, namun masih banyak seorang ibu yang belum mengetahuinya secara menyeluruh. seperti pada kasus kejadian yang dialami oleh seorang ibu bernama Rina Crisdiana  "sebelumnya saya ga tau stunting, kemudian pada saat imunisasi atau penyuluhan anak saya mengalami kekurangan berat badan atau berat badannya dibawah standar dari situ saya baru mengetahui stunting." jelas Rina Crisdiana saat diwawancarai pada Kamis (28/12/2023) di Cimanggis Depok.

Dalam kasus ini, balita penderita stunting terjadi pada usia dua tahun, penyebab utamanya dikarenakan masalah pencernaan anak ini mengalami sembelit, kemudian tidak cocok dengan jenis susu formula apapun namun setelah melakukan perawatan di puskesmas diberi susu kotak baru anak ini bisa mencerna. Sehingga anak ini mendapatkan penangan dari puskesmas dengan mendapatkan penyuluhan rutin dari posyandu.  

Dalam upaya mencegah stunting Kampung Sawo Rw 02 Kota Depok membuat program Posyandu untuk Remaja, Calon Ibu dan Ibu menyusui serta adanya pemberian makanan Jumat berkah pada setiap hari jumat untuk diberikan kepada 24 balita yang tercatat di posyandu Kampung Sawo Rw 02. Pencegahan stunting pada balita di wilayah Kampung Sawo Rw 02 tidak hanya pemberian makanan pada aksi jumat berkah, melainkan adanya sosialisasi posyandu yang mengedukasi baik remaja, calon Ibu, dan Ibu untuk mencegah bahkan mengatasi stunting pada balita. Contoh pada remaja dan calon ibu, seperti edukasi terkait pentingnya mengkonsumsi makanan yang bergizi dan pemberian tablet penambah darah, selain itu juga adanya fasilitas medical check up, seperti cek tekanan darah, cek gula darah dan sebagainya. Cara pencegahan dan penanganan stunting di Kota Depok telah dilakukan dengan cara sebagai berikut;
1. Mengajak remaja berpartisipasi dalam posyandu remaja.
2. Pemberian berbagi makanan dalam rangka jumat berkah, yang mana makanan tersebut akan diutamakan di bagikan ke wilayah anak yg terdapat stunting.
3. Pemberian tablet tambah darah untuk para remaja dan ada juga pemberian vitamin untuk anak balita.
4. Pola hidup sehat dan pentingnya masyarakat dalam menjaga kondisi lingkungan.
5. Ibu yang sedang menyusui diberikan edukasi untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan, kemudian setiap Ibu menyusui disarankan untuk membawa buah hati ke posyandu secara berkala untuk mendapatkan track perkembangan balita.
6. Memberikan  makanan pendamping asi (MPASI) yang optimal, mengobati penyakit yang dialami balita, pemenuhan protein hewani pada ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan balita juga harus terus mendapatkan perhatian.

Untuk mencegah balita yang terkena stunting, seorang ibu dapat membawa anaknya ke posyandu terdekat agar mendapatkan pengecekan tumbuh kembang balita secara normal. Namun jika sudah dinyatakan stunting atau berat badan dan tinggi badan tidak sesuai standar lebih dari tiga bulan seharusnya dibawa ke puskesmas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun