Menurut Nashar (2004), motivasi belajar yang dimiliki siswa-siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu.Â
Dengan demikian motivasi belajar yang dimiliki oleh peserta didik nantinya akan turut menentukan hasil belajar yang dicapai, seperti keadaan yang saya temui yaitu rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
Hal ini dikarenakan siswa merasa kesulitan dan tidak tertarik terutama terkait materi hitungan (rumus). Sehingga dilakukan upaya untuk mengatasi keadaan tersebut dengan menerapkan model pembelajaran Discovery learning dengan metode diskusi dan eksperimen. Penerapan model pembelajaran ini penting dibagikan sebagai inspirasi baik bagi  rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama.Â
Guru sebagai pendidik bertanggung jawab melakukan proses pembelajaran secara efektif menggunakan model, metode, media yang tepat dan inovatif dengan pendekatan Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) sehingga permasalahan dapat diatasi dan tujuan pembelajaran tercapai.Â
Guru harus mampu mengkaitkan materi dengan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, menyiapkan perangkat pembelajaran berbasis aktivitas siswa, menyajikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, menggunakan Discovery learning dengan metode diskusi dan eksperimen, membuat media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.Â
Dalam mengimplementasikan pembelajaran guru perlu melakukan kolaborasi dengan kepala sekolah, rekan guru, dosen dan guru pamong sebagai pengawas dan pembimbing, serta siswa sebagai subjek.Â
Melakukan kajian literatur  mengenai model, metode dan media pembelajaran yang berorientasi pada siswa dengan menerapkan unsur TPACK, melaksanakan setiap sintak model Discovery Learning, melakukan eksperimen dan diskusi, mengisi LKPD, melakukan kajian lieratur di internet, menggunakan bahan ajar online yang guru siapkan dalam flip, melaksanakan asesmen, untuk pretest dan postest menggunakan platform Quiziz, melaksanakan refleksi pembelajaran dan pemberian apresiasi kepada siswa.
Berdasarkan hasil evaluasi, penerapan model Discovery Learning efektif terhadap peningkatan kemampuan berfikir  kritis siswa. Hal tersebut dikarenakan strategi pembelajaran yang diterapkan berpusat pada siswa. Pada kegiatan refleksi siswa mengungkapkan kepuasan atas proses pembelajaran.Â
Hasil analisis pretets dan postest menunjukkan progress yang signifikan, terdapat peningkatan hasil asesmen formatif pada saat pretest 65% mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), dan hasil postest sebesar 80% mencapai KKM.Â
Persentasi ketuntasan ini meningkat setelah dilakukan pembelajaran. Penerapan model Discovery Learning  ini mendapatkan apresiasi dari siswa, rekan sejawat maupun pimpinan, dan rencananya akan diimplementasikan oleh rekan sejawat.
Penerapan Discovery Learning  efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa SMP Negeri 3 Airgegas. Keberhasilan ini didukung oleh kolaborasi semua pihak, sarana prasarana, dan penguasaan guru terhadap model,metode dan media yang membuat siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga kemampuan berfikir kritis siswapun mengalami peningkatan.Â
Jadi untuk mencapai tujuan pembelajaran, perlu mengidentifikasi karakteristik siswa, memilih model, metode dan media pembelajaran yang sesuai, berkolaborasi dengan berbagai pihak, melakukan kajian literatur, mempersiapkan perencanaan dengan matang, melaksanakan pembelajaran sesuai rencana yang telah dibuat, mengevaluasi hasil, dan melakukan refleksi. Dalam arti lain guru penting untuk meningkatkan kualitas diri di era sekarang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H