i'tikaflah wahai jiwa !
saat gempa mengguncang dada
rebahlah dikau raga
kala Tsunami melonjak otak
Tafakurlah di uang lapang terbentang
hingga horizon bangkitkan mimpimu
agar sadar kaki langit hanyalah hayalan
dari fakta realita tak hingga adanya
Waspadalah pada Iblis berjubah malaikat
Rentenir berjimat ayat ayat
dimana kelebat sorbannya membius umat
sakau terbuai gelora bara
tak padam doa doa tolak bala
Rebahkan jiwamu di tanah basah
hingga awal akhir rihlahmu terdedah
ciumlah jubah kuyup Yusuf
yang beraroma keringat kerjanya
hingga lumuran darah serigala
terbuka tabir kepalsuannya
dimana kebusukan hati dibungkus cinta
dalam pesona permaina  pecundang
yang terus merayu tutupi tipu dayanya
karena dengki pada sujud bintang, matahari dan bulan
Wahai jiwa rebah pasrahÂ
bangkit dan tatap seksama
saat iblis berjubah mailaikatÂ
lantunkan kalam di kegelapan malam
menyarukan serat wreda tama milik kita
perhatikan guru wilangannya  cidera sempurna
menyibakkan noda jubah yang selalu ditutupinya
dan menaburkan aroma kotoran di balik sorbannya
I'tikaflah sejenank wahai jiwa
rebahlah di atas jubah kholilullah
yang menghamparkan hakekat cinta
mewujud pengorbanan tanpa syarat
untuk menengarai iblis berjubah malaikat
yang membungkus birahinya dengan ayat ayat
dan kelebat sorbannya meninabobokan umat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H