Mohon tunggu...
Darwono Guru Kita
Darwono Guru Kita Mohon Tunggu... profesional -

**************************************** \r\n DARWONO, ALUMNI PONDOK PESANTREN BUDI MULIA , FKH UGM, MANTAN AKTIVIS HMI, LEMBAGA DAKWAH KAMPUS JAMA'AH SHALAHUDDIN UGM, KPMDB, KAPPEMAJA dll *****************************************\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nPemikiran di www.theholisticleadership.blogspot.com\r\n\r\nJejak aktivitas di youtube.com/doitsoteam. \r\n\r\n\r\n*****************************************\r\n\r\nSaat ini bekerja sebagai Pendidik, Penulis, Motivator/Trainer Nasional dan relawan Pengembangan Masyarakat serta Penggerak Penyembuhan Terpadu dan Cerdas Politik Untuk Indonesia Lebih baik\r\n*****************************************

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hastaku Tongkat Musa

25 Maret 2018   18:59 Diperbarui: 25 Maret 2018   19:21 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak mungkin kubandingkan wajahku dengan Nabi Yusuf
Dan ucapanku kubandingkan dengan kemerduan Nabi dawud
Apalagi kekuasaanku, belum seberapapun dari kekuasaan Sulaiman

Tapi aku bersyukur, caraku mencari Tuhan mengikuti Milah Ibrahim
Yang hanif, tunduk pada aturan dan terus berfikir tentang gerak alam
Dan cara bergaul dengan sesama, aku terus belajar dari Sang Nabi Pungkasan
Yang harist, melindungi dan mengasihi semua manujsia sekelilingnya

Lisanku hanyalah lisan Nabi Musa
Yang perlu bantuan Sang Harun untuk menghadapi Firaun
Karena bara kehidupan tlah membuatku rendah dir
Untuk bermujadalah dengan argumentasi yang mumpuni
Juga tanganku laksana tongkat Musa
Dimana dapat kuraih buah-buahan dari pohonnya
Dan kusingkirkan segala penghalang rihlah hidupku

Kusuguhkan hidangan dan buah-buah lezat rangkaian kalimat
Yang kususun daari tanganku, ibarat Nabi Musa punya Tongkat
Untuk berhikmad membangun umat, menjadi dai berjuta pembaca
Ku tebar ular --ular binal di mimbar jejaring milenial
Untuk melumat kalimat kalimat sesat yang ditabur p[ara penghianat
Yang menyaru dengan jubah malaikat atau terang-terangan menjelma Iblis laknat
.Dengan milah Ibrahim saya telah belajar siasat
Bagaimana hancurkan berhala berhala
Dan bagaimana menjadikan sang pimpinan pesakitan
Aku tak kan pegang kampak
Karena ketajaman senjataku ada di otak !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun