Mohon tunggu...
Darwono Guru Kita
Darwono Guru Kita Mohon Tunggu... profesional -

**************************************** \r\n DARWONO, ALUMNI PONDOK PESANTREN BUDI MULIA , FKH UGM, MANTAN AKTIVIS HMI, LEMBAGA DAKWAH KAMPUS JAMA'AH SHALAHUDDIN UGM, KPMDB, KAPPEMAJA dll *****************************************\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nPemikiran di www.theholisticleadership.blogspot.com\r\n\r\nJejak aktivitas di youtube.com/doitsoteam. \r\n\r\n\r\n*****************************************\r\n\r\nSaat ini bekerja sebagai Pendidik, Penulis, Motivator/Trainer Nasional dan relawan Pengembangan Masyarakat serta Penggerak Penyembuhan Terpadu dan Cerdas Politik Untuk Indonesia Lebih baik\r\n*****************************************

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Selamat Hari Musik, Selamat Berdangdut Makin Asyik

10 Maret 2018   11:54 Diperbarui: 10 Maret 2018   12:17 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bukti bahwa isolasi musik atau lebih tepatnya musisi karena politik dapat dilihat langsung di TVRI sendiri yang secara berkala menampilkan musik dangdut dengan genre baru dengan penyanyi Ice Tresnawati, yang kemudian di peristri oleh pengasuh acara Aneka Ria Safari TVRI, Edy Soed. Bahkan karena menguntungkan secara politis, dangdut put dinyanyikan oleh politisi Golkar Basofi Soedirman dengan lagu yang menjadi hit dengan judul "Tidak Semua Laki Laki". Sekitar menjelang pemilu 1992.

Berdasar pengalaman penulis nemandu acara (menuadi MC) dari panggung ke panggung kampanye politik, paling tidak dejak pemilu tahun 1992 hingga saat ini adanya musik dangdut dari panggung panggung kampanye politik nampaknya menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Makanya sangat tidak mengherankan jika dalam hajat meraih suara mayoritas, salah satu Paslon cagub/cawagub di Pilkada serentak 2018 ini terang terangan menggaet dangduters yang sedang populer dengan lagunya yang ngehit, Sayang.

Perjalanan musik dangdut yang diakui atau tidak diakui telah menjadi musik rakyat generasi now, sudah seharusnya diapresiasi oleh pemerintah, bahwa musik dangdut, musik Melayu, adalah warisan intangable culture ,  budaya bangsa Indonesia. Jika tidak, dapat saja diklaim oleh negara Jiran, apalagi dangdut memang mengjlamirkan diri sebagai musik Melayu. India tidak mungkin mengklaim musik dangdut sebab deskripsi dangdut diantaranya adalah 'sulingnya suling bambu, kendangnya kulit lembu " dimana lembu atau sapi sangat dilarang disembelih di India.

Intinya, pada hari musik Nasional ini, klaim musik dangdut sebagai musik Indonesia perlu benar benar diformalkan, hal ini mengingat, musik dangdut semakin diterima oleh masyarakat dunia terutama musik Rhoma Irama yang menjadi kajian kajian akademik oleh peneliti peneliti musik dunia dijampus kampus internasional papan atas

Disisi lain, para musisi dangdut nasional harus terus meningkatkan karya dan performanya agar dangdut tidak disisipkan menjadi musik kelas pinggiran. Untuk itu isi lagu "Seni" dari Raja dangdut Rhoma Irama perlu diperhatikan. Sekali lagi, "" Selamat Hari Musik Nasional,selamat hari Dangdut yang makin mengglobal..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun