Mohon tunggu...
Darwono Guru Kita
Darwono Guru Kita Mohon Tunggu... profesional -

**************************************** \r\n DARWONO, ALUMNI PONDOK PESANTREN BUDI MULIA , FKH UGM, MANTAN AKTIVIS HMI, LEMBAGA DAKWAH KAMPUS JAMA'AH SHALAHUDDIN UGM, KPMDB, KAPPEMAJA dll *****************************************\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nPemikiran di www.theholisticleadership.blogspot.com\r\n\r\nJejak aktivitas di youtube.com/doitsoteam. \r\n\r\n\r\n*****************************************\r\n\r\nSaat ini bekerja sebagai Pendidik, Penulis, Motivator/Trainer Nasional dan relawan Pengembangan Masyarakat serta Penggerak Penyembuhan Terpadu dan Cerdas Politik Untuk Indonesia Lebih baik\r\n*****************************************

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Riak Kembara

4 Januari 2018   23:18 Diperbarui: 4 Januari 2018   23:30 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matanya membisu,
tak sehuruf pun tergores di retina
Telinganya berkisah
dengung seribu lebah
Yang membuatnya gelisah
Ada sebongkah gairah
di langkah lelah.
Tersandung terhuyung,
di jalan berliku penuh keluh,
peluh yang mengucur
ukur tadabur terbujur

Desir bibir mengukir tabir fikir,
pada supermoon yang menakik
pasang naik di atas bumi tertindas
oleh emisi kembang api dan teriak batu cadas
Di bawah komando Rahib Yahudi
kebisingan membutakan mata
seakan Isrofil tak kan pernah tampil
Lalu Ridwan taburkan kesturi
Dan Malik menarik pematik,
di awal jerit penyesalan menggema
panjang mengerikan tak bersela

Wahai juru bicara Jiwa !
Bisakah kita bersekongkol
layaknya pokrol pokrol
di pengadilan konyol ?
Dan kau saksi diri,
bisakah kita kompromi ?
Menghapus jejak mu
yang tertapak di atas hamparan pasir
serakan dosa dosa ku ?

Tuhan,
hamba Jiwa riak kembara,
dapatkah menjelma mutiara
di ketenangan dasar samudra ?

Menunggu seru merdu-Mu

wahai Kekasihku !

Jakarta, 4 Januari 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun