Berdasarkan teori ini seseorang akan mencoba mempertahankan stimulasi dan aktivitas pada level tertentu,meningkatkan dan menurunkannya jika diperlukan. Dari teori ini muncul prinsip  Yerkes - Dodson Law, atau hukum Yerkes - Dodson , yaitu level tertentu dari munculnya motivasi menghasilkan tugas-tugas performance yang optimal.Â
Jadi maksudnya disini adalah, motivasi dipertahankan pada level tertentu. Motivasi di naik -- turunkan pada waktu tertentu. Seseorang mempertahankan motivasi pada level -- level tertentu untuk menghasilkan performa yang optimal. Disinilah pentingnya umat terus diingatkan, dimotivasi melalui pengajian/taklim, karena motivasi beramal juga naik turun, yang sering disebut sebaga "Al imanu yazid wa yanqus", iman itu bertambah dan berkurang.Â
 Secara harfiah, Arousal  berarti pembangkit. Pembangkit disini maknanya adalah gairah atau emosi individu untuk mengerjakan sesuatu.  Sedangkan kaitannya dengan Psikologi Lingkungan adalah, saat arousal seseorang itu rendah maka kinerja dari orang tersebut menurun, dan sebaliknya saat makin tinggi tingkat arousal seseorang maka semakin tinggi pula konerja nya. Â
Efek ini telah diteliti melalui penelitian efek Mozart,  yakni adanya  konsekuensi antara perbedaan kondisi dalam gairah dan mood. Peserta menyelesaikan tes kemampuan spasial setelah mendengarkan musik atau duduk dalam diam.Â
Musiknya adalah sonata Mozart (potongan yang menyenangkan dan energik) untuk beberapa peserta dan Albinoni adagio (lagu yang lamban dan menyedihkan) untuk orang lain. Kami juga mengukur kenikmatan, gairah, dan mood. Kinerja pada tugas spasial lebih baik.
Theory Arousal ini nampaknya diterapkan oleh para wali dalam dakwahnya, sebagaimana kita ketahu, bahwa para wali menggunkan media wayang kulit (Wayang purwa), Lagu-lagu mocopat, maupun tembang-tembang yang menyenangkan bagi umat.Â
Kita sangat mengenal lagu iler-iler yang seungguhnya adalah ajakan untuk berkomitmen pada nilai-nilai Islam bagaimanapun kondisinya (lunyu lunyu penkno) karena akan membuat kebahagiaan bathin (mbasuh dodot ira) dst. Penyamapian pesan mealui Arousal ini juga nampak pada pesan untuk melakukan sholat shubuh sebelum lari pagi yang disampaikan oleh Rhoma Irama melalui lagunya Lari Pagi.Â
Pendek kata, "enjoyen arousal" dalam dakwah telah banyak dilakukan dan menurut penelitian "Efek Mozart" justru melalui pendekatan itu kinerjanya lebih baik.
Memahami Arrosal Theory dan bukti Efek Mozart, yang nampaknya dipilih sebagai metdoda akwah UAS, maka harapan bahwa komitmen berislam, komitmen untuk melakukan kebaikan dan meninggalkan segala kemungkaran akan tertanam kokoh. Barang kali itulah yang tentu saja ada pihak-pihak kurang berkenan, makanya perlu ditolak.Â
Sayang memang, tetapi itulah resiko. Nabi saja bukan hanya ditolak, tetapi sampai disiksa, dilempari oleh penduduk Thaif. yang terpenting dalam menghadapi semua tantangan itu, kita harus mencontoh Nabi, justru penuh harapan dengan doa-doa beliau.Â
Inilah yang harus kita pahami, bahwa menanamkan komitmen, tidak harus dengan bersitegang otot saat berceramah/berdakwah. Hal itu tentu saja perlu dilakukan, ketika kondisinya memerlukan. Itulah barangkali Esensi bahwa menyeru ke jalan Allah itu harus bilhikmah, wal mauidzotil hasanah dan wajadilhum billati hiya ahsan" (QS. An Nahl : 125).Â