Mohon tunggu...
Darwono Guru Kita
Darwono Guru Kita Mohon Tunggu... profesional -

**************************************** \r\n DARWONO, ALUMNI PONDOK PESANTREN BUDI MULIA , FKH UGM, MANTAN AKTIVIS HMI, LEMBAGA DAKWAH KAMPUS JAMA'AH SHALAHUDDIN UGM, KPMDB, KAPPEMAJA dll *****************************************\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nPemikiran di www.theholisticleadership.blogspot.com\r\n\r\nJejak aktivitas di youtube.com/doitsoteam. \r\n\r\n\r\n*****************************************\r\n\r\nSaat ini bekerja sebagai Pendidik, Penulis, Motivator/Trainer Nasional dan relawan Pengembangan Masyarakat serta Penggerak Penyembuhan Terpadu dan Cerdas Politik Untuk Indonesia Lebih baik\r\n*****************************************

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membangun Pemuda Idaman Bangsa

8 Oktober 2017   19:54 Diperbarui: 8 Oktober 2017   20:46 1421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memasuki bulan Pemuda, bulan Oktober 2017 kita sebagai orang tua, pendidik, dilanda keprihatinan dengan berbagai kejadian yang terkait dengan pemuda, insan-insan muda, bahkan insan-insan belia Indonesia. Tawuran antar mahasiswa, terjaringnya kaum muda dalam berbagai operasi, seperti operasi narkoba, dan yang terahir adalah operasi penggrebekan praktek sks sejenis yang, jika kita perhatikan dari gambar yang beredar di sosial media, yang terjaring adalah mereka yang masih tergolong sebagai pemuda.

 Mengingat pemuda adalah pemimpin masa depan, sudah sepatutnya kita prihatin dengan nasib bangsa ke depan, apalagi jika kita kembalikan dengan harapan Indonesia emas di tahun 2045 (28 tahun) lagi, Dimana mereka yang saat ini berumur dalam kiran 20 tahun akan menjadi pucuk-pucuk pimpinan, bagaimana nasib bangsa ini nantinya jika ternyata apa yang terlihat di permukaan hanyalah puncak dari gunung es ? 

Fenomena yang nampak memang bukanlah seperti yang kita harapkan bersam, oknum-oknum pemudaa itu bukanlah pemuda-pemuda harapan, bukanlah pemuda idaman bangsa Indonesia. Sebab bicara masalah pemuda idaman bangsa, maka tidak akan lepas dari pemuda yang memiliki komitmen pada nilai-nilai ;luhur, budaya, norma, dan jalan hidup bangsa Indonesia, bangsa yang berketuhanan yang Maha Esa. Terkait dengan hal itu, dalam menyoroti tentang pemuda idaman bangsa yang berketuhanan, sebagai pendidik muslim, penulis mencoba menguraikan bagaimana membangun Pemuda Idaman bangsa dalam perspektif sebagai seorang muslim Indonesia. 

Berbicara tentang idaman, yang diidam-idamkan, yang diimpikan kegafirannys, yang dirindukan keberadaannya yang angat dusukai, maka Allah pun mrmiliki idaman terhadap pemuda. Pemuda idaman menurut Allah SWT adalah sebagaimana digambarkan dalam sebuah hadits sbb :


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga bersabda : "Sesungguhnya Allah Ta'ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memiliki shabwah." (HR Ahmad, Thabrani dalam al-Mu`jamul Kabir dan lainnya).  Perlu kita pahami, bahwa kata shabwah yang dikaitkan dengan pemuda pada hadis di atas, dijelaskan dalam kitab Faidhul Qadir (2/263) sebagai pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya. Sebaliknya, dia membiasakan diri melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan. Pemuda-pemuda yang hanif, yang cenderung pada nilai-nilai kebenaran. 


Pemuda idaman ini pula menjadi salah satu golongan yang dilindungi Allah SWT di yaumil ahir nanti. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : "Ada 7 golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya. Pada hari itu, tidak ada naungan, kecuali nanungan Allah. Golongan tersebut adalah pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh di dalam beribadah kepada Allah, seseorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid-masjid, dua orang yang saling mengasihi karena Allah, mereka bertemu dan berpisah karena Allah,

 seorang laki-laki yang diundang oleh seorang perempuan yang berkedudukan dan berwajah elok (untuk melakukan kejahatan) tetapi dia berkata, 'Aku takut kepada Allah!', seorang yang memberi sedekah, tetapi dia merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga menetes air matanya." (HR Bukhori) 


Kadang kita terjebak pada pola atau gaya hidup yang tidak sesuai dengan tuntunan agama. Pola hidup kaum muda  itu sering dibingkai dengan istilah "mumpung masih muda ini" dalam kontek yang negatif, seperti mumpung masih muda senang-senang, foya-foya, melakukan apapun sesukanya dll.  Padahal jika kita pethatikan hadits Rasulullah SAW, maka mada mud adalah bagian dari hidup yang jelas akan dimntai pertanggung jawabkan. Yang sangat penting untuk dijadikan peringatan untuk kita semua, para pemuda, untuk tidak menyia-nyiakan masa muda tersebut dengan hal-hal yang bisa mendatangkan murka Allah.

Seperti kita pahami bersama, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda dalam hadits Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu, "Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya". (HR. At-Tirmizi)

Oleh karenanya kita petlu memanfaatkan masa mud kita untuk hal hal yang membangun takwa kita Sebuah hafuts Dari Ibnu 'Abbas, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,  "Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara :


Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,bHidupmu sebelum datang kematianmu."


Pertanyaannya adalah, wahai pemuda Indonesia, kebaukan kebaikan apa yang sedang kau bangun ?

Sebagai contoh pemuda idaman hingga Allah menjadikan kisah perjalanan hidupnya dijadikan firman-Nya, adalah pemuda yang disebut sebagai Ashabul Kahfi. Sebagaimana firman Allah SWT : "Kami ceritakan kepadamu (wahai Muhammad) perihal mereka dengan benar; Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka hidayah petunjuk." (Surah Al-Kahfi; Ayat 13)

Pujian Allah kepada Ashabul Kahfi adalah sebagai pemuda pemuda yang beriman, dan dengan komitmen imannya itu mereka pun terus diberi petunjuk Allah SWT dalam setiap langkah. Dekat dan selalu mengandalkan Allah adalah karakteristik mereka sebagaimana tercermin dari doa mereka yang diabadikan dalam Al Quran yang artinya : "(Ingatlah) tatk`la pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa: Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)"  (QS. Al-Kahfi: 10)


Sudah barang tentu untuk mencaoai karaktetustiik demikan, tentu dibutuhkan pendidikan, pembudayaan dalam kehidupan jauh sebelumnya. Tetkait denfan demikian, hadits Rasulullajh tetkait dengan pembinaan karakter melalui shalat petlu diperhatikan : Dalam sebuah hadits Rasulullah mengatakan:  "Suruhlah anak-anakmu melakukan shalat di (waktu) dia berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka kalau sudah berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur di antara mereka (maksudnya antara anak laki-laki dan perempuan)". (HR. Abu Daud)

Hal yang sering kita lupakan adalah, pertama, ketika kita menyuruh anak sholat, di dalamnya ada pengertian anak anak sudah nenerti kaifiyat sholat seperti, rukun dan syarat sholat, bacaan bacaannya, juga tilawahnya. Oleh karena itu menurut hemat penulis, pembelajaran agama, terkait thoharoh, sholat, qiroah Quran dan juga doa doa perlu diberikan jauh sebelum usia 7 tahun. Jika Orang tua tidak sempat, adalah kewajiban orng  tua untuk mencarikan pendidikan yang bisa membangun budaya ibadah itu. TPA, TK alcQuran atau TK TK agama sngat disarankan. Demikian juga SD dan SMP nya anak anak perlu mendapat tambahan pendudikan agama.

Hal ke dua yang perlu diperhatikan adala,  orang tua harus  menjafd contoh penegakkan sholat dengan kesabarannya.  Allah berfirnan
Yang artinya : "Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk melaksanakan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya....(Thaha: 132)

Dari pemaparan di atas dapat penulis sampaikan bahwa fenomena negatif yang menimpa pemuda kita pada hakekatnya adalah tetkait dengan lemahnya iman. Yang kedua bahwa iman yang memang naik turun (yazid wa yanqus) harus selalu dibina dan dibudayakan sejak usia dini, dengan membiasakan melaksanakan ajaran agama. Untuk itu sangat diperlukan pendidikan agama yang mencukupi dari keluarga, lembaga pendidikan dan masyarakat. Kunci dari pendidikan itu adalah teladan dan kesabaran dari kita semua.

Penulis sangat yakin ketika generasi muda Indonesia benar-benar menjalankan ajaran agamanya dengan pemahaman yang mendalam, maka berbagai hal keburukan akan dapat dihindarinya, dan akan tampilah mereka sebagai pemuda Idaman Bangsa, yang diharapkan bisa tampil untuk membangun bangsa sesuai tujuan proklamasi kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun