Pertanyaannya adalah, wahai pemuda Indonesia, kebaukan kebaikan apa yang sedang kau bangun ?
Sebagai contoh pemuda idaman hingga Allah menjadikan kisah perjalanan hidupnya dijadikan firman-Nya, adalah pemuda yang disebut sebagai Ashabul Kahfi. Sebagaimana firman Allah SWT : "Kami ceritakan kepadamu (wahai Muhammad) perihal mereka dengan benar; Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka hidayah petunjuk." (Surah Al-Kahfi; Ayat 13)
Pujian Allah kepada Ashabul Kahfi adalah sebagai pemuda pemuda yang beriman, dan dengan komitmen imannya itu mereka pun terus diberi petunjuk Allah SWT dalam setiap langkah. Dekat dan selalu mengandalkan Allah adalah karakteristik mereka sebagaimana tercermin dari doa mereka yang diabadikan dalam Al Quran yang artinya : "(Ingatlah) tatk`la pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa: Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)" Â (QS. Al-Kahfi: 10)
Sudah barang tentu untuk mencaoai karaktetustiik demikan, tentu dibutuhkan pendidikan, pembudayaan dalam kehidupan jauh sebelumnya. Tetkait denfan demikian, hadits Rasulullajh tetkait dengan pembinaan karakter melalui shalat petlu diperhatikan : Dalam sebuah hadits Rasulullah mengatakan: Â "Suruhlah anak-anakmu melakukan shalat di (waktu) dia berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka kalau sudah berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur di antara mereka (maksudnya antara anak laki-laki dan perempuan)". (HR. Abu Daud)
Hal yang sering kita lupakan adalah, pertama, ketika kita menyuruh anak sholat, di dalamnya ada pengertian anak anak sudah nenerti kaifiyat sholat seperti, rukun dan syarat sholat, bacaan bacaannya, juga tilawahnya. Oleh karena itu menurut hemat penulis, pembelajaran agama, terkait thoharoh, sholat, qiroah Quran dan juga doa doa perlu diberikan jauh sebelum usia 7 tahun. Jika Orang tua tidak sempat, adalah kewajiban orng  tua untuk mencarikan pendidikan yang bisa membangun budaya ibadah itu. TPA, TK alcQuran atau TK TK agama sngat disarankan. Demikian juga SD dan SMP nya anak anak perlu mendapat tambahan pendudikan agama.
Hal ke dua yang perlu diperhatikan adala,  orang tua harus  menjafd contoh penegakkan sholat dengan kesabarannya.  Allah berfirnan
Yang artinya : "Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk melaksanakan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya....(Thaha: 132)
Dari pemaparan di atas dapat penulis sampaikan bahwa fenomena negatif yang menimpa pemuda kita pada hakekatnya adalah tetkait dengan lemahnya iman. Yang kedua bahwa iman yang memang naik turun (yazid wa yanqus) harus selalu dibina dan dibudayakan sejak usia dini, dengan membiasakan melaksanakan ajaran agama. Untuk itu sangat diperlukan pendidikan agama yang mencukupi dari keluarga, lembaga pendidikan dan masyarakat. Kunci dari pendidikan itu adalah teladan dan kesabaran dari kita semua.
Penulis sangat yakin ketika generasi muda Indonesia benar-benar menjalankan ajaran agamanya dengan pemahaman yang mendalam, maka berbagai hal keburukan akan dapat dihindarinya, dan akan tampilah mereka sebagai pemuda Idaman Bangsa, yang diharapkan bisa tampil untuk membangun bangsa sesuai tujuan proklamasi kita.Â