Mohon tunggu...
Darwono Guru Kita
Darwono Guru Kita Mohon Tunggu... profesional -

**************************************** \r\n DARWONO, ALUMNI PONDOK PESANTREN BUDI MULIA , FKH UGM, MANTAN AKTIVIS HMI, LEMBAGA DAKWAH KAMPUS JAMA'AH SHALAHUDDIN UGM, KPMDB, KAPPEMAJA dll *****************************************\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nPemikiran di www.theholisticleadership.blogspot.com\r\n\r\nJejak aktivitas di youtube.com/doitsoteam. \r\n\r\n\r\n*****************************************\r\n\r\nSaat ini bekerja sebagai Pendidik, Penulis, Motivator/Trainer Nasional dan relawan Pengembangan Masyarakat serta Penggerak Penyembuhan Terpadu dan Cerdas Politik Untuk Indonesia Lebih baik\r\n*****************************************

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Harapan Saya untuk Raja Salman

2 Maret 2017   13:28 Diperbarui: 2 Maret 2017   13:37 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Boleh jadi , kekisruhan di freeport semua merupakan  manuver Freeport Setelah eksploitasi lima puluh tahun sejak awal Orde Baru pada tahun seribu sembilan ratus enam puluh tujuh dengan kontrak kerja yang tidak adil dan itu semua tergantung mereka, mungkin sebagai sumber tambang terbarukan, deposito sudah sangat kecil , jadi bagaimana Freeport meninggalkan Papua setelah kenyang itulah barangkali inti persoalannya..

Tentu saja jika  Freeport masih akan memenuhi tuntutan pemerintah Indonesia dengan syarat Freeport dapat mengambil keuntungan lagi yang lebih besar dari Indonesia dengan mengerjakan pada blok lain yang mereka sudah tahu depositnya lebih bagus melalui konsorsium antara perusahaan Amerika Serikat atau bidang lain yang potensinya sangat besar, Seperti ibidang maritim yang potensinya enam puluh ribu triliun setiap tahunnya. 

Dalam pandangan penulis, apa bila Arab Saudi akan berinvestasi, maka  akan lebih baik jika berinvestasi di bidang maritim atau blok lainnya seperti Masella, Natuna,  Mahakam atau tempat lain dapat pula  investasi terintegrasi di sebuah pulau. Lebih strategis adalah untuk memenuhi kebutuhan pertanian dalam menyediakan logistik Saudi saat musim haji atau pada saat jamaah umrah melonjak untuk menghasilkan produk pertanian premium. Indonesia adalah tempatnya karena Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati sangat kaya.

 Dapat juga dilakukan investasi terpadu di beberapa tempat seperti  di pulau Kalimantan misalnya,  untuk mengerakan berbagai proyek  di satu tempat di kalimantan seperti tambang batu bara atau tambang mineral lainnya. Sementara di wilayah lainnya mungkin mengerjakan lahan gambut untuk berbagai proyek pertanian yang berbeda, ternak atau perkebunan kehutanan dengan memanfaatkan area yang ada.

Apabila Arab Saudi berinvestasi  di Kalimantan, maka hal itu  dapat menjadi langkah awal dalam pergeseran pusat pertumbuhan di Indonesia dari Jakarta ke daerah lain , yang tentu saja dapat diteruskan ke arah  relokasi, perpindahan Ibu kota Republik Indonesia di salah satu tempat strategis di pulau Kalimantan, yang merupakan titik tengah Indonesia, baik dari bagian barat, timur, maupun jika dilihat dari utara selatan. 

Hal ini mengingat saat ini  Jakarta telah dipenuhi oleh investasi dari negara asing lain, apalagi faktanya  Jakarta terancam tenggelam dengan adanya reklamasi di utara pantai Jakarta, yang secara ekologis dapat menjelma sebagai bendungan raksasa, bagi aliran air dari daratan Jakarta yang menuju ke laut lepas, ini dapat kita lihat dari terjadinya banjir kiriman di tahun 2017 ini. 

Investasai dari Arab Saudi diharapkan juga dapat mengimbangi investasi dari negara asing  terutama Cina, yang mengajukan  syarat investasi diantaranya harus  dikerjakan oleh tenaga kerja Cia pula, jika memungkinkan maka Investasi Arab Saudi diharapkan  dapat menerapkan salah satu syaratnya  dikerjakan oleh tenaga kerja pribumi  untuk bekerja pada proyek proyek yang menggunakan dana investasi dari Kerajaan Saudi. Dengan demikian ancaman pekerja lokal pribumi yang mungkin dikeluarkan dari perusahaan perusahaan asing dapat memperoleh kesempatan kerja kembali.

Hal ini perlu disampaikan oleh lembaga / organisasi Islam yang memiliki hubungan dekat dengan Jedah, termasuk dalam hal ini adalah harapan solidaritas di kalangan umat Islam untuk umat Islam Indonesia dalam menghadapi kasus penghinaan agama dan proses kriminalisasi ulama. Tentu, investasi bersyarat wajar bukan ? Jika hal ini ditolak maka bentuk bantuan bukan Pemerintah kepada Pemerintah, namun Pemerintah ke pihak swasta, atau Governmen to NGO

Semoga Yang Mulia Raja Arab Saudi  mendengar aspirasi umat Islam Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun