Untukmu mawar...
Yang kukhayal dibalik heningnya malam
Yang kuimpikan dibalik rintik hujan
Boleh kusapa?
Hai mawar...
Bolehkah aku jadi penyairmu?
Bolehkah aku jadi Khalil Gibranmu?
Bolehkah aku jadi Chairil Anwarmu?
Kataku mungkin tak cukup menyanjungimu
Ucapku tak bisa meluluhkanmu
Puisiku pun tak mampu merayumu
Juga rimaku tak kuasa menggodamu
Ah, kau yang jauh tuk kugapai...
Yang hanya bisa kugumamkan pada-Nya dalam tiap sujudku
Bagiku
Kau itu makna
Kau itu arti
Dalam lamunanku
Dalam anganku
Kutitip sepenggal doa
Pada fajar yang memberiku syukur
Pada senja yang membawaku sujud
Kutunggu kau dikeramaian itu
Di Rumah itu
Tempat kita mengucapkan sumpah Nanti!!!
Kupang, 19.03.2029; 02.00 (Gubuk menggumam)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H