Mohon tunggu...
Darwin Malakuin
Darwin Malakuin Mohon Tunggu... Desainer - Pencari Makna

Aku sudah lama mengatakan, aku akan menjadi idealis sampai batas-batas sejauh-jauhnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Untukmu Mawar

30 Maret 2019   01:16 Diperbarui: 9 April 2019   08:57 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untukmu mawar...

Yang kukhayal dibalik heningnya malam

Yang kuimpikan dibalik rintik hujan

Boleh kusapa?

Hai mawar...

Bolehkah aku jadi penyairmu?

Bolehkah aku jadi Khalil Gibranmu?

Bolehkah aku jadi Chairil Anwarmu?

Kataku mungkin tak cukup menyanjungimu

Ucapku tak bisa meluluhkanmu

Puisiku pun tak mampu merayumu

Juga rimaku tak kuasa menggodamu

Ah, kau yang jauh tuk kugapai...

Yang hanya bisa kugumamkan pada-Nya dalam tiap sujudku

Bagiku

Kau itu makna

Kau itu arti

Dalam lamunanku

Dalam anganku

Kutitip sepenggal doa

Pada fajar yang memberiku syukur

Pada senja yang membawaku sujud

Kutunggu kau dikeramaian itu

Di Rumah itu

Tempat kita mengucapkan sumpah Nanti!!!

Kupang, 19.03.2029; 02.00 (Gubuk menggumam)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun