Jurnal refleksi dwimingguan merupakan salah satu tugas yang harus dibuat oleh calon guru penggerak. Jurnal refleksi dwimingguan adalah sebuah catatan refleksi diri setelah mengikuti kegiatan pelatihan yang ditulis secara rutin setiap dua mingguan yang wajib dilakukan oleh CGP (Calon Guru Penggerak). Pada bagian ini, sebagai calon guru penggerak saya akan merefleksikan seluruh rangkaian kegiatan selama mempelajari modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak, dengan model refleksi 4F (Fact, Feeling, Findings, Future) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.
1. Â Fact (Peristiwa)
Setelah melewati modul 1.1 tentang filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara, saya mengikuti pembelajatan modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak dari tanggal 07 November 2022 s.d. 21 November 2022 melalui LMS. Pada tanggal 11 November 2022 mengikuti kegiatan ruang kolaborasi pada kegiatan ini kami dibagi kelompok yang terdiri dari 3 orang, untuk mendiskusikan tentang nilai dan peran guru penggerak, dimana setiap kelompok memilih satu kegiatan yang mencerminkan nilai guru penggerak dan setiap CGP harus mewakili masing-masing satu nilai guru penggerak. Saat itu, saya satu kelompok dengan Ibu Nurlasmi dari SMAN 1 Sungai Pinyuh dan Ibu Lina Cahyana dari SMAN 1 Anjongan. Dari tugas diskusi ruang kolaborasi tersebut, kelompok kami memilih satu nilai terdominan guru penggerak yaitu berpihak pada murid, dengan nilai guru penggerak diantaranya berpihak pada murid sebagai cerminan Ibu Nurlasmi, menjadi pemimpin pembelajaran sebagai cerminan Ibu Lina Cahyana, dan mendorong sebagai cerminan diri saya sendiri, kami sepakat mengangkat peran dan nilai bersama yaitu mendorong kolaborasi  sebagai sebagai bahan diskusi kelompok kami, kemudian Pada tanggal 14 November 2022, setiap kelompok, termasuk kelompok kami diberi kesempatan oleh Bapak Rahmat Hidayat selaku fasilitator untuk mempresentasikan hasil diskusi ruang kolaborasi. Selain mempresentasikan hasil kerja kelompok, kami juga diminta untuk membuat pertanyaan dan diberi kesempatan untuk memberikan masukan kepada kelompok lain,  tentunya saran dan masukkan dari rekan-rekan CGP juga membantu kami menyempurnakan tugas ruang kolaborasi. Selanjutnya pada tanggal 18 November 2022, saya mengikuti kegiatan elaborasi pemahaman/koneksi antar materi melalui google meet yang dipandu oleh Ibu Sri Subekti.
Kegiatan elaborasi pemahaman ini sangat menarik karena membuka wawasan dan pendalaman materi tentang nilai dan peran guru penggerak yang telah dipelajari sebelumnya saat eksplorasi konsep. Dari seluruh rangkaian kegiatan modul 1.2 ini, momen yang paling penting dalam proses pembelajaran modul 1.1 hingga modul 1.2 adalah saya dapat mengenal dan memahami arti pembelajaran yang sesungguhnya melalui pemikiran Ki Hajar Dewantara, dimana sebagai pendidik harus mampu memahami kebutuhan anak serta menuntun anak sesuai kodrat alam dan zamannya agar dapat mewujudkan profil pelajar pancasila. Selain itu, sebagai guru penggerak harus dapat memahami nilai dan peran guru penggerak agar dapat berfikir strategis untuk menjadi agen perubahan.
Sejujurnya saya yang bermodal nekat ini merasa minder selama mengikuti kegiatan ini, teman-teman CGP yang begitu cakap dan hebat-hebat begitu aktif dan bersemangat dalam semua kegiatan dan penugasan, semakin kesini ada rasa semakin kurang percaya diri, dan masalah ini harus segara saya atasi, saya terus menggali tujuan saya mengikuti kegiatan ini, saya berada disini untuk belajar dari rekan-rekan hebat dan mengadopsi hal-hal baik dan mencoba menerapkannya, dalam hati terus berkata, karena saya juga ingin sehebat mereka itulah sebabnya saya berada disini, saya pasti bisa melalui semua rangkaian kegiatan ini dan terlahir kembali sebagai pribadi yang jauh lebih baik sebagai bekal bagi saya untuk menjalankan peran-peran saya sebagai seorang guru.
2. Â Feeling (Perasaan)
Selama dua minggu mempelajari modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak ini, berbagai macam perasaan yang saya rasakan, diantaranya perasaan termotivasi, tertantang, dan juga khawatir tidak dapat melaksanakan pendidikan ini dengan baik dan maksimal, bahkan merasa minder karena melihat teman-teman calon guru penggerak yang hebat-hebat. Di sisi lain, ada sederet tugas pokok sebagai pendidik yang harus diselesaikan bersamaan. Tentu semua terasa bercampur aduk serta tetap berusaha memanajemen waktu dengan baik dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak ini.
Dari pembelajaran modul 1.2 ini, saya merasa ada kaitan antara modul 1.1 dan 1.2 yakni untuk mengimplementasikan pemikiran Ki Hajar Dewantara guna mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar pancasila, maka guru penggerak harus memiliki nilai-nilai guru penggerak, diantaranya berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif. Dari perwujudan nilai-nilai tersebut, maka guru penggerak dapat menjadi agen perubahan pembelajaran.
Semakin saya mendalami materi pada modul 1.2 ini, terutama pada saat kegiatan elaborasi pemahaman/koneksi antar materi, saat momen itu terjadi saya merasa seperti bagaikan menemukan jalan baru yang bisa saya gunakan untuk mencari ilmu seluas-luasnya, saya merasa tidak ada apa-apanya sebelumnya, dulu saya berfikir bahwa ilmu yang saya punya sudah baik, namun ternyata setelah mempelajari filosofi KHD ini saya perlu banyak belajar lagi karena selama ini pembelajaran yang saya lakukan belum sepenuhnya menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara.
Dari momen tersebut, saya merasa tergerak untuk memperbaiki pembelajaran kedepannya. Di sisi lain, saya juga merasa tercerahkan dan termotivasi untuk memahami dan mengintegrasikan nilai-nilai guru penggerak dalam menjalankan tugas sebagai pendidik di masa kini agar mampu menjalankan peran sebagai guru penggerak sekaligus agen perubahan pembelajaran.