Keasikan motret jadi asik sendiri. Lupa sekeliling. Yang saya kejar momentum soalnya. Hingga akhirnya Bapak GM di sebelahku ngomong, "Mas mau sarapan apa? Itu lho ditawarin."
Jelas aku kebingungan. Siapa yang nawarin? Lha wong saya di pinggir sungai persis? Begitu kamera saya jauhkan dari wajah, kagetlah saya. Ada 3 atau 4 perahu yang sudah merapat di dekat kaki saya. Saya ditawari beragam, mulai dari jajanan pasar, nasi, hingga berkeliling menyusuri sungai.
Itu adalah hari ke-5 saya berada di Banjarmasin. Hari terakhir penugasan. Esoknya bertolak ke Bali.
Seharian itu saya, ditemani Bapak GM dan Bobby-Graphic Designer, berkeliling ke berbagai destinasi populer untuk berburu foto-foto. Yang mana nantinya akan dipasang di website sebagai penunjang.
Kami tidak lama di pasar apung, karena mesti kejar spot lain. Yang pasti, di sana banyak momentum cantik yang bikin fotografer gatal ingin terus jeprat-jepret. Apalagi saat golden hours-nya. Itu PR banget buat saya. Pokoknya kalau ada kesempatan balik, saya ingin setengah hari berjalan kaki menyusuri daerah itu. Sekaligus jajal naik perahunya yang dikenal dengan sebutan "klotok".
Kebetulan cuaca tengah berbaik hati. Cerah sedikit berawan. Kalau dilihat, warna langitnya biru menenangkan. Bagaimana dengan traffic-nya? Lengang. Beberapa kali mendahului truck. Sopan-sopan mereka. Di klakson pendek sekali, langsung minggir kasih jalan. Daaa Beeest pokoknya.
Kami tiba di areal parkir kendaraan. Dari sana dilanjutkan naik motor untuk naik ke atas. Sekali jalan Rp 20 ribu. Boleh juga sih jalan kaki. Tapi percaya lah. Harga segitu worth-it banget. Kita masuk perkampungan, permukaan jalan yang menanjak panjang di tengah hutan berliku. Tanpa guide pasti lah nyasar. Atau basah bermandikan keringat dengan napas Senen-Kamis. Motor yang dipakai pun udah dimodikasi mesinnya. Kalau standar, gak kuat. Yang ada mundur. Apalagi boncengan.