Keunggulan lain dari Semarang Hotel School ialah, tenaga pendidik yang berpengalaman. Puluhan tahun di dunia hospitality. Nantinya, sistem perkuliahan akan difokuskan pada praktik ketimbang teori. Dengan persentase perbandingan antara 80% praktik dan 20% teori. "Kita juga sudah bekerja sama dengan berbagai hotel bintang 3, 4 dan 5 di Semarang untuk praktik lapangan," ujarnya.
Sekolah yang Bimo Setyawan dirikan bukan lah produk massal. Artinya, hanya berisikan (maksimal) 10 orang dalam satu kelas. Dengan begitu, proses belajar mengajar akan berjalan maksimal dan fokus. Ilmu yang diajarkan juga bisa diaplikasikan ke pelayaran kapal pesiar. "Sehingga lulusan yang dihasilkan punya daya saing tinggi. Tidak kalah dengan sekolah-sekolah lulusan lain," tekannya.
Sekolah dengan tagline 'Let's Make a Difference' itu memiliki 2 jurusan, yaitu: Room Division (Front Office, Housekeeping, Laundry) dan Food and Beverages (FnB).
Dalam jangka panjang, akan dibuka 2 program baru lain. Jurusan tersebut, diyakini akan jadi pelopor di Indonesia. Yakni program Hotel Engineering dan Hotel Accounting.
Generasi Millenial dan Multiplier Effect
Perilaku itu, sedikit banyak, telah mendongkrak pertumbuhan industri hospitality. Hal itu bisa dilihat dari tingginya penjualan tiket maskapai penerbangan, tingkat okupansi penginapan (khususnya hotel bintang 3) dan lain sebagainya. "Dengan gaya hidup anak muda yang hobi berpelesir, imbasnya kemana-mana. Istilahnya 'Multiplier Effect'. Kebutuhan akan SDM pasti akan meningkat juga. Sekarang bagaimana kita mendidik tenaga kerja yang berkualitas dan juga ber-attitude," tutupnya.
Ingin berkenalan jauh lebih dalam dengan Bimo Setyawan? Bisa dihubungi di 087771071764 atau email: bim.setyawan@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H