Seorang teman 'intelijen' spesialis kuliner merekomendasikan saya untuk mencicipi sup kepala ikan salmon di Gubug Ibad. Menurutnya, selain enak, harga yang dipatok pun terjangkau. Cuma 35K! Hmmm ... Patut dicoba nih.
Gubug Ibad terletak di jalan Maluku, Denpasar kota. Dari bank BCA, lurus saja sekitar 20 meter, sisi kiri dekat pengkolan ujung jalan. Tempatnya tak begitu besar. Ruko dua lantai. Tiap lantai bisa menampung antara 10 hingga 15-an orang.


Tapi sayang, sewaktu saya berkunjung, stok salmon sedang habis. “Waduh, salmon-nya enggak ada Mas, udah dua hari ini kosong. Ada juga (ikan) Kakap,” ujar staff lelaki paruh baya kepada saya.

Cara memasaknya ternyata gampang sekali. Kepala ikan diambil dari box penyimpanan, kemudian dicemplungkan begitu saja ke dalam panci kuah panas sesuai pesanan. Apakah itu kuah sup atau kare. Didiamkan sekitar 10 menit lalu angkat dan sajikan ke dalam mangkuk.
Usut punya usut, Gubug Ibad ini yang punya orang Semarang. Sudah lama berjualan. Kurang lebih sejak 2009 – 2010. Dulu tempatnya berupa tenda. Sekarang pindah ke ruko dua lantai.
Dulu, kata staff bertopi itu mengatakan, pernah men-stok kepala salmon hingga 300kg. Disimpan pada freezer khusus berkapasitas 400kg. Tapi karena sekarang salmon sulit didapat, kini jumlahnya menurun drastis. Saban hari rerata hanya bisa menyajikan 30-an kepala salmon. Itu pun kalau beruntung.
Pecinta sup kepala ikan salmon racikan Gubug Ibad cukup banyak. Selagi menunggu pesanan datang, saya hitung, sudah tiga orang datang mencarinya. Padahal saya di sana baru sebentar.
“70% orang cari salmon, Mas. Kakapnya gak seberapa,” ucap staff itu dengan logat Jawa Tengah yang khas.
Ber-“Sruput-Sruput” Ria
“Enaknya langsung di makan, Mas, selagi panas” imbuh staff berperawakan sedang itu ketika menyajikan pesanan saya ke atas meja.
Kepala ikan kakapnya gede! Kira-kira dua kepal tangan orang dewasa. Sampai kaget saya. Kepulan kuah panas dipadu daun bawang, bawang goreng, daun kemangi dan sepotong buah nanas itu kian membuat saya ngiler kemana-mana (ember mana ember?).
Saat kuah saya cicipi, rasanya nonjok di mulut. ENAK! Gabungan rasa segar, asin, gurih, pedas dan asam, menyatu sempurna di indra pengecap. Yang tadi saya kira pedasnya gak ketulungan, eh ternyata tidak seberapa. Justru di situ lah letak nikmatnya. Orang bule makan tingkat spicy seperti itu masih bisa masuk.
Kepala ikan kakapnya masih utuh sempurna. Tidak ada bagian yang hancur atau lepas. Bisa jadi itu dikarenakan, sewaktu proses merebus, tidak diangkat sama sekali.


Sewaktu asik 'srupat-sruput' itu, pandangan saya tertuju pada sejumlah orang yang turun dari lantai atas. “Pak, yang makan di sini kok cakep-cakep ya? Tau gitu, dari dulu saya sering makan sini,” kelakar saya setelah mereka pergi melanjutkan perjalanan.
“Oh itu crew pesawat (Pilot dan Pramugari), Mas, langganan sini. Sering dateng,” kata staff itu yang mulai tampak beres-beres mau tutup.
Wah gile nih tempat! Sederhana tapi yang datang gak sembarangan. Lain kali kalau makan sini lagi, datang sendiri aja. 'Partner in crime' gak usah diajak. Huahaha.
Buat kamu yang ada di seputaran Denpasar kota atau liburan ke sini, dan doyan makan sup kepala ikan, khususnya jenis salmon, gak ada salahnya berkunjung ke Gubug Ibad. Kakapnya aja udah enak, apalagi salmon-nya? Buat saya pribadi, cita rasanya enggak ngebosenin. Nagih pengen balik lagi. Tapi ya gitu, harap maklum kalau stok salmon sedang kosong. Susah didapat soalnya.
Gubug Ibad juga menerima pesanan. Lantai atas juga bisa digunakan sebagai ruang meeting. Buka tiap hari, dari pk 08.00 – 21.00 Wita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI