Mohon tunggu...
darwinarya
darwinarya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer Specialized Hotels and Resorts

Travel Enthusiast. Hospitality Photography Junkie

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Nusa Lembongan yang Cantiknya 'Gak Wajar' (3)

17 Mei 2017   15:52 Diperbarui: 17 Mei 2017   16:51 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan tjakep juga bisa dinikmati di ruang lobby atau selagi bersantap pagi di Taman Seaview Nusa Lembongan Bali / dap

Lantaran waktu yang sudah siang (saya pulang sore harinya), saya tidak sempat nyebrang ke Pulau Nusa Cenigan. Lantas kemana lagi kita? Ada dua lokasi yang ingin saya tuju, Dream Beach dan Devil's Tear. Saya lihat kedua tempat itu cukup nge-hits di Nusa Lembongan.

Dikarenakan akses internet jaringan “I Hate Slow” menggelepar kandas, ditambah malas (atau sungkan?) bertanya kepada warga, saya berkendara mengandalkan perasaan atau feeling. Ujung-ujungnya bisa ditebak, saya NYASAR! Huahahaha (ketawa geblek).

Papan petunjuk arah bisa dikatakan minim. Hanya orang sana yang tau persis. Saya ikuti mobil unik yang membawa penuh tamu di bagian bak-nya, eh malah ke penginapan. Putar balik lah saya 'berdarah-darah'.

Kenapa saya sebut demikian? Ruas jalan utama memang mulus. Tapi begitu memasuki cabang jalan, duh itu lubangnya banyak banget! Konturnya juga enggak rata. Alhasil ajrut-ajrutan lah saya sepanjang jalan.

Indikator bensin motor mulai tipis (di Nusa Lembongan enggak ada SPBU, Sobh! Adanya 'Pertamini'). Dengan kondisi jalan yang sebegitu ekstremnya, ditambah beban dua pengendara, dalam hati saya terus berdoa semoga bannya kuat, gak sampai bocor apalagi pecah (amit-amit jabang bayi).

Saya coba masuk jalan kecil lain. Ajrut-ajrutan lagi. Trus ketemu cabang jalan lainnya. Saya toleh kanan-kiri sepi. Gak ada orang sama sekali. Sisi kanan-kiri pepohonan diiringi suara riuh rendah serangga yang sedang 'bernyanyi'. Mau tanya orang pun, siapa yang ditanya? Setidaknya ada kode khusus macam kegiatan Pramuka pun nihil. Akhirnya saya balik lagi. Di sini saya mulai putus asa. Tapi udah nanggung sampai sini, masa enggak ketemu? Bertanya juga lah saya ke penduduk dan akhirnya berhasil sampai (girang bukan main).

'Tetanggaan'

Tiba lah saya di area lapangan kosong yang luas. Kurang lebih dua kalinya lapangan sepak bola. Saya perhatikan beberapa turis ada yang ke kiri dan ke kanan. Saya pilih yang kiri aja dulu deh.

Dream Beach Nusa Lembongan Bali / dap
Dream Beach Nusa Lembongan Bali / dap
(baca juga: Nusa Lembongan yang Cantiknya 'Gak Wajar' (2) )

Saya berhenti di sebuah tebing. Dari tebing itu saya bisa memandang ke bawah berupa 'tarian' ombak yang dahsyat. Orang-orang di pantai itu teriak kegirangan tatkala ombak menyapu bibir pantai. Di belakangnya dibangun sejumlah penginapan. Terlihat elit dan berkelas.

Gelombang air laut yang menghantam pesisir pantai di Dream Beach Nusa Lembongan Bali / dap
Gelombang air laut yang menghantam pesisir pantai di Dream Beach Nusa Lembongan Bali / dap
“Oalah, ini toh yang namanya Dream Beach?” gumam saya di bawah terik matahari.

Jadi luas pantai Dream Beach Nusa Lembongan itu bisa dibilang kecil. Untuk masuk ke saya, menurut informasi yang saya peroleh, kita harus membayar Rp 50 perorang. Private area soalnya. Sensasi yang didapat di pantai itu menurut penglihatan saya ya ... Sebatas terdorong dan ditarik ombak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun