Mohon tunggu...
darwinarya
darwinarya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer Specialized Hotels and Resorts

Travel Enthusiast. Hospitality Photography Junkie

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Respek Saya terhadap Hutan Mangrove

17 Maret 2017   19:15 Diperbarui: 18 Maret 2017   22:00 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan Peringatan Untuk Mengurangi Laju Kendaraan / dap

Asri dan hening. Itu lah kemewahan destinasi wisata satu ini. Sesekali burung liar berwarna putih terbang rendah. Nyaris menyentuh permukaan air. Berulang kali pula saya mendapati kadal berwarna gelap. Kadal itu sedang menyebrang dan kabur tunggang-langgang ketika posisi saya cukup dekat. Suara ikan yang muncul ke permukaan untuk mengambil udara terdengar. Gerakannya cepat, cuma sepersekian detik dan kembali lagi ke dasar air.

Salah Satu Gazebo yang Disediakan Sebagai Tempat Beristirahat / dap
Salah Satu Gazebo yang Disediakan Sebagai Tempat Beristirahat / dap
Tiba lah saya di pos peristirahatan pertama. Bentuknya berupa gazebo. Bisa memuat sekitar enam orang. Ada dua papan keterangan di sana. Intinya, menjelaskan betapa pentingnya hutan mangrove bagi keberlangsungan hidup ikan.

Tak ketinggalan himbauan yang mesti dipatuhi tiap pengunjung seperti, dilarang mengganggu dan merusak / membunuh tanaman dan satwa yang dilindungi, tidak boleh membuang sampah atau zat-zat berbahaya serta tidak boleh merusak fasilitas dan prasarana ekowisata.

Sebuah Perahu Kano Rusak dan Dibiarkan Ditengah Hutan Mangrove Bali / dap
Sebuah Perahu Kano Rusak dan Dibiarkan Ditengah Hutan Mangrove Bali / dap
Walau sudah diingatkan, toh masih ada saja oknum turis yang membuang sampah sembarangan. Padahal di sana disediakan tempat sampah lho. Belum lagi segala corat-coret pada kayu Gazebo. Tulisannya ala anak muda punya, "I was here", si sini love si itu dan lain sebagainya.

Perjalanan kembali saya lanjutkan. Di Hutan Mangrove Bali ini ternyata banyak spot menarik untuk diabadikan. Lanskapnya indah. Dan saya tak menyangka bahwa pemandangan ini bisa didapat di sini.

Jembatan Kayu Dilihat dari Tower. Tampak Mirip Sungai Amazon / dap
Jembatan Kayu Dilihat dari Tower. Tampak Mirip Sungai Amazon / dap
Beberapa spot yang menarik hati saya adalah, jembatan kayu yang berkelok. Diapit hutan mangrove. Sepintas tampilannya menyerupai sungai amazon. Kemudian jalan setapak panjang yang masuk jauh ke dalam seperti 'lorong waktu'.

Jembatan Kayu Hutan Mangrove Bali / dap
Jembatan Kayu Hutan Mangrove Bali / dap
Selain gazebo, tempat istirahat lain ada yang berbentuk tower. Lumayan tinggi. Bisa melihat panorama lebih luas. Lagi-lagi banyak sampah bekas makanan dan minuman di sana. Lengkap dengan kreasi corat-coret tangan tak bertanggung-jawab. Sebetulnya tak sulit berlaku tertib dan bersih. Hanya faktor kebiasaan saja.

Tempat Istirahat Berupa Tower. Tingginya Mencapai 10.45 meter / dap
Tempat Istirahat Berupa Tower. Tingginya Mencapai 10.45 meter / dap
Terdapat Satu Tower Terbengkalai / dap
Terdapat Satu Tower Terbengkalai / dap
Tower Terbengkalai Itu Bernama "Sun Bird Tower" dengan Tinggi 8 Meter / dap
Tower Terbengkalai Itu Bernama "Sun Bird Tower" dengan Tinggi 8 Meter / dap
Hutan Mangrove Bali cocok buat kamu yang doyan berjalan kaki lama. Lebih afdol lagi kalau kamu bawa teman. Bisa ngobrol sepanjang jalan. Atau teman kamu itu bisa dijadikan model dadakan. Sebisa mungkin memakai baju tertutup. Karena dibeberapa lokasi, banyak nyamuk nakal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun