[caption caption="Deretan Gelas Warna-warni Untuk Para Peserta Ngopi maupun Nge-Teh / dap "]
Kepala saya ketika itu makin pening. Butuh asupan kafein. Beruntung di sana disediakan mesin kopi dengan metode self service. Masalahnya saya tidak berani bikin sendiri. Takut mesin kopinya rusak. Bang Radja berbaik hati membuatkan saya kopi expresso. “Single apa double?” tanya Bang Radja. Dengan mantap saya katakan, “Double Mas”. Setelah menenggak beberapa teguk cairan kopi kental itu, pening saya langsung enyah.
Beli Kamera ‘Paling Mahal’
Di tengah sesi upload foto itu, saya sempat menghampiri Alex, sapaan akrab Alexander Thian, di ruang makan. Saya ingin bertanya sesuatu mengenai kamera.
“Bang, maaf ngeganggu waktunya sebentar. Saya ingin tanya, menurut Bang Alex, bagus mana sih kamera iPhone, Mirrorless sama DSLR, buat kegiatan travelling?” tanya saya.
“Tergantung. Selama siang hari, kamera handphone enggak ada masalah. Cuma kendalanya 'kan di malam hari (cahaya minim). Kalau kamera gede (DSLR) itu 'kan agak repot bawanya” jawabnya ramah.
Alexander Thian kemudian memberi sedikit tips mengenai pembelian kamera. Pria kelahiran 5 Februari ‘82 itu mengatakan bahwa, kalau mau beli kamera, belilah yang paling mahal yang kamu mampu. Karena berkaitan dengan spesifikasi kamera itu sendiri.
“Semisal kamu punya duit Rp 40 juta, tapi beli kamera harga Rp 5 juta, itu pas dipake pasti kemampuan nya terbatas banget. Nanti Ujung-ujungnya enggak puas trus beli kamera baru lagi. Kan percuma? Dan satu lagi, harga lensa itu enggak murah,” terang Alex. Saya mengangguk-angguk paham.
Penilaian Lomba Foto
[caption caption="Alexander Thian Sedang Melakukan Penilaian Terhadap Hasil Foto Para Peserta / dap "]
Kini tibalah saatnya penilaian hasil foto para peserta. Media yang digunakan ialah Twitter dengan hastag dan mention yang telah ditentukan.
Foto-foto peserta ditampilkan pada layar flat TV berukuran besar di depan pojok kanan. TV tersebut terhubung pada laptop operator. Adapun Bang Radja berperan sebagai operatornya.
Selain menilai, Alex juga menjelaskan kesalahan atau kekurangan apa yang dilakukan para peserta. Seperti kurang lurus, ada bagian objek yang terpotong, kurang fokus, objek yang mengganggu dan lain sebagainya. Di sinilah saya belajar bahwa, sebelum menekan tombol shutter, harus diamati kembali frame fotonya. Apakah sudah pas atau belum.