Mohon tunggu...
darwinarya
darwinarya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer Specialized Hotels and Resorts

Travel Enthusiast. Hospitality Photography Junkie

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pesona Air Terjun Berundak

15 Agustus 2016   16:36 Diperbarui: 16 Agustus 2016   11:30 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesona Air Terjun Gua RangReng / dap

Berkunjung ke destinasi wisata yang itu-itu saja membuat saya bosan. Ingin cari tempat dan suasana baru yang belum begitu populer, tapi tak kalah indahnya. Setelah hunting ke sana-sini, akhirnya dapat rekomendasi. Saya tertarik mengunjungi Air Terjun Gua RangReng.

Air Terjun Gua RangReng terletak di Banjar Gitgit, Bakbakan, kec. Gianyar. Dari kost saya di daerah Sanur, saya memerlukan waktu sekitar satu jam untuk tiba di sana. Akses jalannya sudah bagus, diaspal mulus. Akan tetapi, letaknya agak "tricky" menurut saya. Masuk melewati gang kecil dan sejumlah rumah warga.

Nah... Kalau teman-teman ragu atau takut kesasar, bisa bertanya kepada penduduk sekitar. Dengan senang hati mereka akan menunjukkan arahnya.

Setibanya di sana, hanya motor yang bisa turun sekaligus parkir didekat pos karcis. Sementara yang datang naik mobil, bisa parkir di parkiran khusus dekat jalan raya. Lahannya terbatas, hanya bisa menampung beberapa kendaraan saja.

Tiap orang dikenakan biaya masuk sebesar Rp 5 ribu rupiah. Dari pos karcis, kita mesti berjalan kaki sejauh kurang lebih 300 meter.

Buat teman-teman yang ingin tau asal-usul Air Terjun Gua RangReng secara lengkap, berikut jalur khususnya (masuk ke dalam gua), ada pemandu wisatanya (guide) di sana. Tapi karena kami sedang ber-budget pas-pasan, jadi yaaa ... Main di sekitar air terjunnya saja (hehehe).

Tahap pertama, kita akan menyusuri titian anak tangga. Ukurannya cukup lebar. Bisa dilewati tiga, sampai empat orang sekaligus. Hanya saja, yang perlu diperhatikan lagi, tinggi anak tangga antara satu dengan yang lain, beberapa tidak sama. Kondisi permukaannya juga mulai tampak terbungkus lumut dan tanah.

Titian Anak Tangga Dilihat Dari Bawah / dap
Titian Anak Tangga Dilihat Dari Bawah / dap
Selama kita berjalan turun, ada tebing yang mengapit kita. Makin turun... Makin turun... Suasana mulai hening. Sepi. Berbisik aja, sudah seperti teriak. Hawanya juga beda dengan yang di atas. Entah karena tingkat kelembaban udara atau bagaimana.

Banyak pohon yang menjulang tinggi. Saking rindangnya, sinar matahari sampai tertahan.

Kalau tak salah tempat ini termasuk daerah yang disakralkan dan disucikan. Teman-teman yang datang ke sini, jangan lupa permisi atau "Kulo nuwun" di dalam hati. Ada baiknya pula menjaga sikap dan perkataan. Jaga kebersihan, jangan buang sampah sembarangan.

Nanti ada persimpangan jalan. Jangan khawatir, karena sudah ada papan penunjuk arah. Kiri untuk ke "Pura Taman Manik Mas" dan kanan adalah tujuan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun