Mohon tunggu...
darwinarya
darwinarya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer Specialized Hotels and Resorts

Travel Enthusiast. Hospitality Photography Junkie

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mie Ayam Pinggiran Bercita Rasa Jempolan

7 Agustus 2016   23:27 Diperbarui: 7 Agustus 2016   23:55 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seporsi Mie Ayam Lengkap / dap

Teman-teman yang doyan makan mie ayam dan kebetulan berada di seputaran Denpasar, jangan lewatkan tempat makan satu ini.

Meski berupa warung sederhana, namun cita rasa mie ayamnya patut diacungi jempol.

Warung Tampak Depan / dap
Warung Tampak Depan / dap
Bakso & Mie Ayam Surabaya berada di jalan PB Sudirman, Denpasar. Tak jauh dari gerai toko buku Togamas atau sebelum pertigaan lampu merah Universitas Udayana, bila Anda datang dari arah Waturenggong. Buka tiap hari, mulai pk 11.00 - 21.00 Wita.

Tidak seperti warung biasanya, di sini ruang makannya memanjang. Mirip lorong atau gang. Bisa menampung sekitar 60'an pelanggan.

Ada banyak jenis mie ayam yang ditawarkan, diantaranya mie ayam biasa, bakso, pangsit, jamur, telur hingga lengkap.

Setelah pesan menu, Anda diharuskan membayar lebih dulu di kasir. Nanti diberi struk pembayaran. Anda juga akan ditanya, pesanan atas nama siapa. Ketika pesanan siap diantar, pegawai akan memanggil nama sesuai struk dengan nada lantang.

Ruang Makan / dap
Ruang Makan / dap
Sebelum anda duduk, harap perhatikan tinggi meja. Beberapa diantaranya ada yang agak rendah, sehingga cukup menyulitkan sewaktu makan. Tampaknya meja itu diperuntukkan bagi pelanggan yang datang membawa buah hatinya yang masih kecil.

Proses memasaknya termasuk cepat. Kurang dari 15 menit, pesanan telah tersaji di atas meja.

Kali itu saya memesan mie ayam lengkap. Antara mie dan baksonya dipisah. Di dalam mangkuk mie yang tak berkuah itu terdapat mie kuning, sayur sawi hijau, daging ayam yang dicincang kasar dan irisan jamur. Sementara mangkuk satunya berisi kuah bening, dua bakso dan satu pangsit basah.

Pertama-tama, saya cicipi kuah beningnya terlebih dahulu. Hmmm ... Terasa asin dan gurih, tapi tak begitu kuat. Citarasa kuah macam ini, menurut saya, nyaris sama dengan kedai mie ayam 'kelas menengah' yang seporsinya dibanderol Rp 25 ribu.

Usai cicipi kuah, kini saatnya mencampur seluruhnya ke dalam satu wadah mangkuk.

Tekstur isian pangsit basahnya terasa kenyal. Beberapa kali lidah saya mendeteksi adanya remah-remah tulang ayam. Tak perlu khawatir terluka, karena tulang itu bakal hancur sekali gigit.

Dari semangkuk mie ayam spesial ini, titik kenikmatan terletak pada kuah dan mie kuningnya. Mienya diproduksi sendiri. Bisa dilihat dari bentuk dan ukurannya.

Ruang Untuk Membersihkan Mangkuk Kotor dan Toilet Terbuka, Cukup Mengganggu Kenyamanan Saat Makan / dap
Ruang Untuk Membersihkan Mangkuk Kotor dan Toilet Terbuka, Cukup Mengganggu Kenyamanan Saat Makan / dap
Yang kurang dari tempat makan ini, menurut saya adalah, ruang untuk membersihkan mangkuk kotor dan toilet yang dibiarkan terbuka. Dan itu menghadap langsung ke pelanggan yang sedang makan. Sebisa mungkin anda pilih tempat duduk bagian depan atau paling belakang sekalian. Jangan di tengah.

Untuk dapat menikmati seporsi mie ayam spesial ini, Anda cukup merogoh kocek Rp 15 ribu. Sementara teh hangat sebesar Rp 4 ribu.

Selamat berwisata kuliner ^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun