Mohon tunggu...
darwinarya
darwinarya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer Specialized Hotels and Resorts

Travel Enthusiast. Hospitality Photography Junkie

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mungil Tempatnya, "Nendang" Rasanya

23 Juli 2016   23:00 Diperbarui: 19 Oktober 2016   15:11 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eh Buah ala Bangka Jaya / dap

Agak sulit temukan kedai pempek di kota Denpasar dengan cita rasa sesuai aslinya. Selalu ada yang kurang sedap di lidah. Entah itu saus maupun tingkat kekenyalan adonan.

Bicara soal penganan khas Palembang, Sumatera Selatan satu ini, saya mendapat informasi bahwa ada salah satu tempat di Denpasar yang menyajikan pempek dengan kualitas rasa tidak mengecewakan.

Kedai Bangka Jaya, namanya. Terletak di jalan Pulau Ambon no 29, Denpasar, Bali. Buka tiap hari, mulai pk 11.00 sampai 22.00 Wita. Rute gampangnya (menurut saya), dari arah Duta Plaza menuju Teuku Umar. Setelah melewati BG Junction, sebelah kiri, ada jalan kecil bernama Pulau Seram. Masuk lurus sampai mentok, sampai lah kita di tempat tujuan (Kalau masih bingung, bisa buka aplikasi Google Maps).

Ruang Utama / dap
Ruang Utama / dap
Kedai didominasi warna hijau muda. Ukuran bangunan cukup mungil. Saya hitung, daya tampung pelanggan (kurang lebih) 20'an orang. Beruntung, ruangannya dilengkapi pendingin udara. Jadi tak begitu pengap.

Kali itu kami pesan dua menu pempek, yakni Pesiar dan Unyil. Seporsi Unyil, terdapat udang, adaan, lenjeran, kulit dan telur kecil. Sementara minumannya, es buah dan Vanilla MilkShake.

Salah seorang pelanggan menunggu pesanan / dap
Salah seorang pelanggan menunggu pesanan / dap
Proses masak butuh waktu sekitar 20 menit. Minuman keluar lebih dulu baru kemudian hidangan utama.

Dari segi tampilan, seperti pempek pada umumnya. Terdapat mie kuning dan sedikit potongan mentimun. Pesanan saya (pesiar), bagian atas telurnya dibelah. Merekah, menunjukkan warna kuning yang menggoda selera. Yang ekstrim, menurut saya, adalah wadah sausnya. Bukan diberi mangkuk kecil atau apa, melainkan satu pitcher plastik! Saya sampai melongo melihatnya. Tentu isinya tidak sampai penuh.

Adonan saya kucuri saus berwarna cokelat kehitaman itu hingga terendam cukup.

Eh Buah ala Bangka Jaya / dap
Eh Buah ala Bangka Jaya / dap
Tidak seperti warung atau kedai lain yang pernah saya kunjungi sebelumnya, saus pempek milik Bangka Jaya ini enak. Tidak terlampau asam. Begitu pula dengan tingkat pedas dan manisnya. Takarannya pas. Terasa smooth. Bikin nagih. Pantas diberi saus 'melimpah'. Berarti bisa diasumsikan, banyak orang yang minta tambah. Kurang dahsyat kalau cuma semangkuk (hehehe).

Tibalah saat untuk mencicipinya.

Adonan cukup mudah dipotong menggunakan sendok dan garpu. Sedikit kenyal.

Ketika satu potong mendarat di indera pengecap dan mulai dikunyah ... alamak! Enak bener! Bagian tepinya tidak alot. Kenyal-kenyal lembut. Biasanya kan banyak tuh bagian pinggir yang kriuk keras.


Soal rasa adonan maupun isinya, tak perlu ditanya lagi. Saya cuma bisa merem-melek keenakan. Jelas, untuk saat ini, kedai Bangka Jaya menempati posisi teratas dari daftar saya soal sajian pempek di Denpasar. Anda yang berdomisili di sekitaran kota dan rindu penganan satu ini, harus coba cita rasanya.

Menu pempek pesiar dan Unyil, masing-masing dibanderol Rp 10.000. Adapun es buah Rp 7 ribu dan Vanilla MilkShake Rp 15 ribu. Cukup terjangkau dan ramah dikantong.

Tidak hanya pempek. Kedai Bangka Jaya juga menyajikan berbagai macam menu. Mulai dari chinese food, crepes, pancakes, waffel, roti dan pisang bakar, terang bulan, sampai es & juice.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun