Soal cita rasa, tak perlu diragukan lagi. Saya akui enak banget. Kuahnya kental. Terasa gurih sedikit asin.
Itu masih belum seberapa. Tunggu lah saat anda menggigit dan mengunyah potongan daging ayamnya. Beeeehhh ... sampai merinding saya, saking enaknya. Bumbunya meresap sempurna. Dominan manis dan gurih. Perpaduan rasa itulah yang bikin mabuk kepayang.
Uniknya, suhu panas daripada bakmi nya awet. Tetap mengepul meski nyaris tandas.
Lantas, bagaimana dengan es item atau es cincaunya? Rasanya manis dan segar. Hal itu dikarenakan didalamnya diberi sedikit perasan jeruk nipis. Selain itu juga ditambahi nata de coco. Seriusan enak! Sampai-sampai saya tidak mau mencoba minuman lain.
Hampir semua hidangan menjadi menu andalan mereka. Seperti yang diungkapkan salah seorang pegawai mereka.
"Di sini enggak ada yang paling favorit, Mas, semuanya sama (enaknya)", kata pegawai tersebut.
Porsi bakmi nya bisa dibilang cukup banyak. Saya nyaris megap-megap kekenyangan. Buat yang tak biasa makan porsi besar, lebih baik dibagi jadi dua.
Di sini juga tersedia sate ayam. Berupa jeroan (kulit, hati, ampela dsb) maupun dagingnya. Nanti dimasak dengan cara dibakar. Tiap tusuknya dibanderol Rp. 3 ribu.
Selain itu, ada pula hidangan lain selain bakmi. Ada ayam disco, nasi campur, nasi goreng mawut dan lain sebagainya. Sebagai kudapan, disediakan es krim serabi dan es krim goreng.