Pada kesempatan itu, Senin (14/3) malam, kami memesan seporsi sup ikan, ikan putihan goreng, seporsi cumi goreng tepung, seporsi sate gurita, nasi sebakul dan tiga teh manis.
Proses memasaknya cukup baik. Tak lebih dari 20 menit. Yang menarik di warung Lincak, kita disuguhi empat jenis sambal. Ada sambal kecap, bawang, matah dan tomat segar. Paling pedas sekaligus nendang untuk ukuran lidah saya terdapat pada sambal bawang.
[caption caption="Sooo ... Nyummmyyy !!!"]
Cumi goreng tepungnya tidak dipotong bulat seperti pada umumnya. Rasanya gurih dan asin. Yang kurang dari hidangan ini, menurut saya, adalah teksturnya yang sedikit lembek. Kurang kenyal.
Ikan putihan goreng dimasak tepat. Sedikit kering bagian luarnya namun padat dibagian dalam. Rasanya makin nendang bila dipadu bersama sambal bawang dan nasi.
Sop ikannya terasa segar di mulut. Kuahnya bening dan terdapat potongan tomat mentah. Hmmm ... So nyummy!
Suasana makin terasa cozy berkat alunan nada instrumental. Apalagi struktur bangunan Warung Lincak banyak memakai batang kayu bambu. Pokoknya betah lama-lama ngobrol di tempat ini.
Warung Lincak
Jalan Tukad Barito Timur no 33, Denpasar
Buka Tiap Hari, mulai pk 10.00 - 21.30 Wita (last order)
Selamat berwisata kuliner ^_^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H