Mohon tunggu...
darwinarya
darwinarya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer Specialized Hotels and Resorts

Travel Enthusiast. Hospitality Photography Junkie

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tria Puspita Pamit Tinggalkan Bali

28 Februari 2016   03:08 Diperbarui: 30 Maret 2016   11:10 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Tria Cahya Puspita (berkerudung) adakan makan malam bersama Kompasianer Bali di Restoran Dandito, Sabtu (27/2) malam"][/caption]Saya kira undangan makan malam itu dalam rangka sekembalinya Mba Tria sehabis pendidikan, ternyata bukan. Melainkan acara perpisahan! Alamak, bagaimana saya tidak sedih? Belum juga mengenal sosoknya lebih jauh, sudah harus merelakan kepergiannya ke pulau seberang.

Sebelumnya, Kompasianer wanita bernama lengkap Tria Cahya Puspita itu menempuh studi lanjutan ke luar pulau. Tiga bulan di kota Makassar dan sisanya di Jakarta. Mba Tria bekerja di Bank Indonesia. Selama ditinggal “sekolah”, sudah barang tentu kami yang berada di pulau seribu Pura merasa kehilangan. Terutama saya yang sudah menganggapnya bagai seorang Kakak.

Meski ditugaskan ke kota Jember, Jawa Timur, Mba Tria tetap bersyukur. Pasalnya, jarak antara Bali dan Jember tidak begitu jauh. Masih bisa ditempuh lewat jalur darat menggunakan kendaraan Travel. “Pokoknya waktu pengumuman itu saya berdoa, minta penempatan yang terbaik,” ujar wanita muda berkerudung itu menceritakan, Sabtu (27/2) malam.

Doanya terkabul. Saat diumumkan oleh pimpinan, Mba Tria mengaku kaget. “Hah? Jember? Kan deket sama Malang?” katanya sumringah dalam hati. Sementara rekan kerja lain ada yang ditempatkan di Jayapura, Papua.

Mas Casmudi, yang dulunya pernah tinggal di tanah kelahiran artis kondang Anang Hermansyah itu, kemudian menceritakan seputar wisata maupun kultur masyarakat sekitar. Sebagai pandangan atau bekal informasi bagi Mba Tria sewaktu bertugas di sana nantinya. Apa yang dibicarakan, ternyata amat menarik. Banyak hal seru yang bisa diangkat ke dalam tulisan. Apalagi, setau saya, di Jember belum ada anggota Kompasiana-nya.

Digoyang Hidangan Dandito

[caption caption="Keseruan Santap Malam"]

[/caption]Restoran Dandito kami daulat sebagai tempat berlangsungnya acara. Berbagai menu dipesan. Ada sup kepiting asparagus, udang saus lada hitam, kepiting jantan saus Dandito, cah kangkung asap dan lain sebagainya. Mas Casmudi yang makannya paling seru. Mba Tria mengambil bagian kepiting dengan takaran cukup. Takut kolesterol katanya. Hi-hi-hi.

Kala Kompasianer Bali Berdendang

[caption caption="Dua Penyanyi Kompasianer Bali"]

[/caption]Seusai santap malam, kami “ditantang” oleh Manager Restoran, Bapak Erwin, untuk bernyanyi. Yang maju adalah Mas WinWanNur dan Mas Casmudi. Saja juga diajak turut serta. Tapi saya menolak. Suara saya cempreng soalnya. Takut mengganggu kenyamanan restoran.

Mas Win membawakan dua buah lagu. Saya lupa tanya judulnya. Sementara, Mas Casmudi ini yang amat berkobar-kobar. Lebih dari tiga buah lagu! Awalnya, lagu yang dinyanyikan oke punya. Tapi makin ke sini, jadi dangdut. Lengkap dengan anggukan kepala dan tubuh yang sedikit bergoyang. Itupun jogetnya sembari duduk. Belakangan, Mas Casmudi memberi tau saya judulnya “Pagar Makan Tanaman – Mansyur S” dan “Sekonyong-Konyong Koder, Didi Kempot”. Okeeehh, Mas Cas ... Lanjutkaaannnn!

 

 

Penulis Berbakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun