Maka dibuat lah alat bantu khusus yang ia rancang sendiri. Tentu saja dengan komponen ala kadarnya, yakni dari barang rongsok.
Usahanya tidak langsung berhasil. Perlu penyesuaian sana-sini. Mulai dari memakai saklar sentuh sampai bluetooth.
Selama eksperimen, ia dibantu istrinya, Ni Nengah Sudartini (29).
Akhirnya alat bantu rakitannya berfungsi. Ia menggunakan rangkaian lie detector. Menurutnya, rangkaian tersebut paling cocok diterapkan pada alatnya.
Sejak itulah, lengan kiri Tawan jadi lebih bertenaga dan produktif bekerja.
Tawan "Iron Man", begitulah warga sekitar menjulukinya.
Alat penemuan Tawan, ternyata menarik perhatian media. Dimuatlah artikel tentang dirinya. Jagat maya pun gempar.
Mendadak Tawan terkenal. Alat bantu kerja miliknya jadi pembicaraan banyak kalangan. Tidak hanya netizen yang dibuat terbelalak, melainkan juga para dosen, pakar ahli, pejabat daerah sampai menteri.
Â
Catatan Khusus:
*. Artikel ini saya persembahkan kepada I Wayan Sumardana alias Sutawan alias Tawan "IronMan" yang tinggal di Banjar Tauman, Desa Nyuhtebel, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali.
Terima kasih atas segala pelajaran hidup yang Bli tunjukkan. Setidaknya sejauh pengamatan saya selama berada di sana.