Teror dilakukan untuk menciptakan ketakutan dan kengerian di benak manusia. Korban yang meninggal atau mengalami luka-luka itu, saya pikir hanya sebagian kecil dari sasaran para perancang teror, karena sasaran besarnya adalah masyarakat luas.
Jika setelah aksi teror dilakukan kemudian masyarakat menjadi ngeri, takut, dan resah, maka dapat dikatakan bahwa aksi teror tersebut sudah berhasil. Teroris pun bertepuk tangan, berpesta, dan merayakan kemenangan.
Tampaknya, kesadaran netizen belum banyak  yang sampai pada tahap ini. Kendati di media sosial mereka memang sudah dengan gagah menulis tanda pagar #KamiTidakTakut, tetapi acap kali pada saat yang sama perilaku mereka di media sosial juga justru menimbulkan ketakutan.
Netizen yang mahabenar dan mahacepat bereaksi itu bersemangat sekali membagi-bagikan informasi yang belum jelas kebenarannya. Netizen yang mahabenar dan mahacepat bereaksi itu bersemangat sekali membagi-bagikan foto korban tanpa sensor. Netizen yang mahabenar dan mahacepat bereaksi itu bersemangat sekali membagi-bagikan video-video amatir yang juga tanpa sensor. Mereka membagikannya di grup-grup Facebook, grup WA, cerita Instagram, status WA, dan akun Facebook pribadi.
Sekilas memang tampak tak ada masalah. Karena dengan begitu, "kebutuhan terhadap informasi terkini" jadi terpenuhi. Si pembagi informasi tampak seperti pahlawan karena menjadi yang terdepan dalam mengabarkan.
Lalu oleh penerima/pembaca informasi, pesan-pesan tersebut diteruskan dengan militansi yang luar biasa.
Maka jangan heran jika kemudian di grup-grup WA yang Anda ikuti, terdapat banyak sekali kiriman tulisan/foto/video yang sama jenisnya. Itu menjadi bukti adanya militansi yang luar biasa itu. Itu menjadi bukti betapa gagapnya teman-teman Anda. Itu menjadi bukti bahwa para pelaku teror itu sebenarnya juga teman-teman Anda sendiri.
Memangnya apa yang bahaya dari itu semua?
Ketakutan. Kengerian. Kegelisahan. Keresahan. Situasi yang terkesan mencekam.
Penerima informasi akan merasa ngeri dan takut karena adanya informasi-informasi tersebut. Masyarakat akan resah dan situasi menjadi mencekam.
Dengan demikian, tujuan dari aksi teror pun menjadi sangat berhasil karena adanya dukungan dan bantuan dari netizen.