Mohon tunggu...
Darul Azis
Darul Azis Mohon Tunggu... Administrasi - Wirausahawan

Wirausahawan yang terkadang menulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Grup WhatsApp "Dakwah Cinta" dan Upaya Menulis Setiap Hari

22 Desember 2017   20:35 Diperbarui: 4 Januari 2018   16:10 3419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grup WA Dakwah Cinta dibuat pada 12 November 2017. Pada rekrutmen anggota sesi pertama, kami menerima 11 anggota baru karena kami membatasi grup tersebut hanya diisi oleh 13 orang saja [Dok. Pribadi]

Tentang Menulis Setiap Hari

Nah, sekarang kita sampai pada persoalan terakhir sebagaimana termuat dalam judul. Yakni tentang bagaimana agar bisa tetap menulis di tengah segala keterbatasan/kesibukan. Tentang bagaimana agar kita tetap bisa menulis setiap hari.

Setelah sebulan lebih mengelola grup DC saya menemukan tips berikut ini.

Menulis itu bangunan dasarnya adalah berpikir. Orang bisa berpikir tanpa menulis, tapi orang tidak menulis tanpa berpikir. Nah, bukankah proses berpikir ini tidak terikat ruang dan waktu? 

Kita masih bisa mencuri-curi pikir ketika berada di dalam kakus, bus, lift, ketika berjalan, makan, mandi, dan bahkan ketika sedang beribadah sekalipun. Termasuk dalam hal ini ialah memikirkan (bahan) tulisan. Jadi di tengah kesibukan-kesibukan itu, tetaplah berpikir.

Selain berpikir, bangunan kedua dalam menulis adalah merasa. Nah, bukankah dalam proses merasakan ini juga tidak terikat ruang dan waktu? Kita masih bisa merasakan rasa ketika berada dalam kakus, bus, lift, berjalan, makan, mandi, dan bahkan ketika beribadah sekalipun.

Adapun menulis (mengetik, menyusun kata menjadi kalimat, menyunting, dan membaca ulang) adalah pekerjaan teknis. Menulis yang sebenarnya kita lakukan dalam pikiran dan perasaan.

Sesederhana itu. Mudah bukan?

Tapi bisa jadi hal yang sederhana dan terkesan mudah itu tetap akan menjadi rumit dan sulit. Membuat banyak di antara kita yang kemudian menjadi stres, bingung, dan bahkan pusing.

Kalau sudah berada dalam kondisi seperti itu, maka berarti kita sedang butuh stimulus yang lebih ekstra lagi. Baik itu berupa suasana, makanan, minuman, atau mungkin aroma wewangian seperti aromaterapi guna membantu kondisi tubuh menjadi lebih rileks dan segar.

Dalam dunia kesehatan, aroma terapi memang telah dikenal dapat memberikam efek rileks dan segar bagi tubuh. Menurut Nirmala Nirmawa, seorang spesialis aromaterapi seperti dikutip Kompas.com, terdapat sembilan jenis aromaterapi yang dapat membantu kita ketika mengalami kebuntuan ide untuk menulis, baik karena kelelahan, stres, kurang bisa berkonsentrasi, kurang semangat, atau karena sering lupa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun