Mohon tunggu...
Darul Azis
Darul Azis Mohon Tunggu... Administrasi - Wirausahawan

Wirausahawan yang terkadang menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Melawan Arus Besar "Masyarakat Salah Insentif"

4 November 2017   11:34 Diperbarui: 8 November 2017   18:09 1657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski demikian, arus besar itu bukan tidak mungkin untuk kita ubah. Cara paling utama untuk mengubah arus tersebut adalah dengan mengembalikan insentif yang salah tadi sebagaimana seharusnya. Artinya, kita mulai harus berkompromi pada orang-orang yang berbeda itu dan kemudian memberikan insentif kepada mereka. 

Memperbanyak apresiasi terhadap orang-orang semacam itu dapat menjadi langkah yang sangat berguna bagi kehidupan sosial kita. Dalam hal ini kemudian kita akan butuh lebih banyak apresiator.

Sebagai ilustrasi, misalnya, acara benar-benar dimulai pada pukul 07.00 meskipun yang datang baru satu orang. Bisa juga dengan tidak memperbolehkan orang-orang yang terlambat itu untuk mengikuti acara tersebut.

Atau kalau contoh itu terlalu ekstrim, kita bisa menggantinya dengan memberi penghargaan kepada orang yang telah datang tepat waktu itu. 

Penghargaan dapat berupa pujian ataupun pemberian hadiah kecil-kecilan dan diberikan di depan publik. Tentu jika hal-hal semacam itu yang kemudian dilakukan, hasilnya akan berbeda.

Dan karena ini soal membalik arah arus besar, maka dibutuhkan energi yang besar pula. Oleh karenanya, ini harus menjadi sebuah gerakan komunal. Karena kalau cuma sendiri-sendiri saja tidak akan mampu.

Jogja, 04 November 2017

Darul Azis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun