Assalamu’alaikum Pak Ketua DPR yang mulia
Sebelumnya perkenalkan, saya adalah rakyat Anda. Maaf, karena saya telah berani mengaku-ngaku sebagai rakyat Anda. Sebenarnya saya merasa tak pantas melakukan ini.
Oh iya, bagaimana kabar Anda hari ini? Sangat baik bukan?Â
Saya berharap Anda selalu dalam keadaan baik dan sehat, sehingga tetap bisa bekerja melayani rakyat Indonesia. Semoga Tuhan senantiasa melindungi Anda berikut keluarga, teman, sahabat, dan partai Anda. Aamiin.
Pak Ketua DPR yang muli
Sebelum menulis surat ini, sebenarnya saya berencana untuk tidur karena malam sudah semakin larut. Namun entah mengapa, sebagaimana mungkin rakyat Indonesia lainnya, ketika tiduran saya kok ya masih menyempatkan diri mengecek linimasa akun Fesbuk saya. Hingga pada akhirnya saya menemukan sebuah postingan berita dari akun fesbuk resmi DPR RI soal Anda. Berita tentang Anda, keruan saja bagi saya akan sangat menarik. Sebab bagaimanapun, Anda adalah ketua DPR dan saya adalah rakyat. Sekali lagi, Anda adalah Ketua DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
Isi berita tersebut, kurang lebih memuat komentar Anda terkait gambar palu dan arit yang ada pada logo BI uang seratus ribu rupiah cetakan tahun 2014.
"Meskipun saya belum melihat secara langsung wujud gambar palu dan arit tersebut, namun kalau memang benar ada dan terlihat jells gambar tersebut, maka saya meminta BI untuk segera mencabut uang tersebut dari peredaran. Dan saya akan meminta komisi 11 untuk mempertanyakan ke BI."Â Demikian ujar Anda dalam berita tersebut.
Tak hanya sampai di situ, masih di berita yang sama Anda juga mengatakan, BI jangan main-main. Ini sebuah kecerobohan. Yang begini sensitive. Urusan komunsime sama dengan urusan agama. Palu arit kan simbol komunis. Komunis itu kan tidak punya agama. Jadi saya minta uang yang sudah tercetak itu dicabut dari peredaran. NKRI harga mati. Tegas Anda kemudian.Â
Selesai membaca berita tersebut, terus saya langsung spicles dan melek pak Ketua DPR. Saya merasa sangat bangga karena Indonesia memiliki ketua DPR seperti Anda. Anda sangat peduli terhadap persoalan bangsa. Anda sangat kritis, cerdas, visioner, dan nasionalis serta gemar bertabayun. Sebagai warga Negara yang sesekali pernah membayar pajak, saya merasa bahwa apa yang saya bayarkan itu ternyata tidak sia-sia. Saya mendapatkan imbalan yang setimpal dengan apa yang telah saya bayarkan; yakni punya ketua DPR sekaliber Anda.
Oh iya, untuk mengabarkan kegembiraan saya itu saya kemudian membagikan berita termaksud di akun Fesbuk saya seraya tak lupa membubuhkan puja-puji untuk Anda. Ya walaupun sebenarnya saya berpotensi ditertawakan orang, karena beberapa hari sebelumnya Bank Indonesia sudah memberi penjelasan terkait isu gambar palu dan arit dalam logo BI uang pecahan seratus ribuan tersebut di akun resmi Fesbuk BI pada 12 November pukul 08. 49 WIB.