Mohon tunggu...
Darul Azis
Darul Azis Mohon Tunggu... Administrasi - Wirausahawan

Wirausahawan yang terkadang menulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Pelajaran dari Tukang Sayur: Mewujudkan Cita-cita Anak Itu Harus Diangsur

11 September 2016   17:06 Diperbarui: 11 September 2016   22:07 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi begitu saya mendengar kalau yang menawarinya adalah seorang guru PNS di SD Way Tuba, saya merasa cukup  lega. Setidaknya kalau ada apa-apa enak nyarinya. Juga dekat karena masih tetangga sendiri. Tak hanya itu, kelegaan lain juga saya rasakan setelah melihat langsung nama AJB Bumiputera di polis yang dipegangnya.

Tapi bukan karena saya sudah mengenal Bumiputera, melainkan hanya karena saya tahu kantornya yang bertengger di jalan Jenderal Sudirman Jogja dan hanya berjarak segasan motor dari tempat tinggal saya di Asrama Mahasiswa Lampung yang berada di jalan Pakuningratan. Sekali lagi, setidaknya kalau ada apa-apa, saya bisa langsung ke kantornya.

Memang saya akui, saat itu saya masih buta dan memandang sebelah mata soal asuransi ataupun tabungan pendidikan. Dan saya pikir itu karena saya belum mendapatkan cukup pengetahuan tentangnya, terlebih lagi dari sumbernya langsung. Barulah setahun kemudian, di kampus saya mendapatkan mata kuliah soal asuransi hingga membuat pikiran saya semakin terbuka. Mengenai AJB Bumiputera sendiri, saya menilai ia merupakan perusahaan asuransi yang tak perlu diragukan lagi kredibilitasnya.

Proses pendirannya sejak tahun 1912 lalu, saat bangsa Indonesia masih dalam penjajahan, berangkat dari ide besar para tokoh pendidikan; yakni Mas Mas Ngabehi Dwidjosewojo (Sekretaris Budi Oetomo), Mas Karto Hadi Soebroto dan Mas Adimidjojo yang merupakan seorang pendidik, untuk meningkatkan derajat hidup rakyat Indonesia. Bahwa untuk menjadi bangsa yang tangguh dan merdeka, pertama-tama yang harus dibangun adalah kualitas sumber daya manusianya, terutama dari segi kesehatan dan pendidikan. Dasar penilaian saya ini diteguhkan oleh hasil nangkring kompasioner Jogja dengan AJB Bumiputera di Hotel Santika Premier Jogja pada 30 Juli lalu di mana saya menjadi salah satu pesertanya.

Setelah selesai dengan prasangka-prasangka itu, yang muncul dalam benak saya kemudian adalah rasa kagum terhadap kepedulian kakak ipar saya dengan masa depan pendidikan anaknya. Setiap orangtua menginginkan anaknya sekolah tinggi, itu pasti dan lazim sekali kita temui. Sesulit apa pun kondisi hidup mereka, pasti terbersit keinginan untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang tertinggi. Namun jika kemudian tidak diiringi dengan perencanaan strategis dan langkah taktis, saya rasa itu hanya mimpi belaka.

Dan kakak ipar saya, Mas Aan, memilih untuk menabung sejak dini dengan tangguan premi sebesar Rp 323.000,00 per tiga bulan --yang berdasarkan pengakuannya itu merupakan angka yang cukup tinggi untuk ukuran orang seperti dia. Tapi demikianlah, ia tetap berusaha dan telah memulai saat anaknya masih duduk di bangku taman kanan-kanak. Hal-hal yang akan ditanggungnya lima belas tahun ke depan (terlihat dari jangka menabung yang ia pilih), sudah dipikirkannya saat itu. Seakan ia tak ingin mewariskan masa lalunya kepada sang anak karena tiadanya perencanaan pendidikan yang matang dari orangtuanya.

Kini Desi anaknya telah berusia sembilan tahun, duduk di kelas 4 SD dan bercita-cita ingin menjadi dokter. Bapaknya mendukung, pun demikian dengan ibunya. Mereka telah berusaha dari sekarang, seolah sadar bahwa bagi orang-orang sepertinya  mewujudkan cita-cita anak itu harus diangsur. Tinggal nanti Tuhan yang akan menunjukkan, memudahkan, menuntun jalannya.

Semoga cita-cita itu terwujud. Bersama Bumiputera dan doa kita semua. Aamiin

 Yogyakarta, 11 September 2016

Nb.

*Kampung Bumi Dana berada di Kecamatan Way Tuba, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun