Mohon tunggu...
Darul Azis
Darul Azis Mohon Tunggu... Administrasi - Wirausahawan

Wirausahawan yang terkadang menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Catatan Cinta Kepada Alam Semesta (Atau Diriku Semata?)

22 April 2016   06:08 Diperbarui: 22 April 2016   07:26 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="lukisan Frida Kahlo, Pelukan Cinta Alam Semestra - abcgallery.com"][/caption]Aku tak pernah benar-benar merusak alam semesta, melebihi kepada bumi saja
Aku tak pernah benar-benar merusak bumi, melebihi negeriku sendiri
Aku tak pernah benar-benar merusak negeriku, melebihi daerahku sendiri
Aku tak pernah benar-benar merusak daerahku, melebihi kampung halamanku sendiri
Aku tak pernah benar-benar merusak kampung halamanku, melebihi rumahku sendiri
Aku tak pernah benar-benar merusak rumahku, melebihi kehidupan ibuku sendiri
Aku tak pernah benar-benar merusak kehidupan ibuku, melebihi kehidupanku sendiri
Aku tak pernah benar-benar merusak kehidupanku, melebihi kehidupan anak keturunanku

Itulah alasan mengapa aku harus mencintai alam semesta

Tapi aku tak pernah benar-benar mencintai alam semesta, melebihi rasa cintaku kepada bumi saja
Aku tak pernah benar-benar mencintai bumi, melebihi rasa cintaku kepada negeriku sendiri
Aku tak pernah benar-benar mencintai negeriku, melebihi rasa cintaku kepada daerahku
Aku tak pernah benar-benar mencintai daerahku, melebihi rasa cintaku kepada kampung halamanku
Aku tak pernah benar-benar mencintai kampung halamanku, melebih rasa cintaku kepada rumahku
Aku tak pernah benar-benar mencintai rumahku, melebih rasa cintaku kepada ibuku
Aku tak pernah benar-benar mencintai ibuku, melebihi rasa cinta kepada diriku sendiri

Sebenarnya aku masih ingin melanjutkan dengan,

Aku tak pernah benar-benar mencintai diriku sendiri, melebihi rasa cintaku kepada anak keturunanku

Tapi aku masih ragu,

Sebab jangan-jangan aku tak pernah mencintai mereka

Jadi biarlah, ini berhenti pada diriku sendiri saja.

Jogja, 20 April 2016

 

Tulisan juga diterbitkan di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun