Mohon tunggu...
A Darto Iwan S
A Darto Iwan S Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis bukan karena tahu banyak, tapi ingin tahu lebih banyak. (Darto, 22 Oktober 2024)

Menulis sebagai salah satu cara untuk healing :)

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Saat AI Membuat Kesalahan, Siapa Tanggung Jawab?

3 Desember 2024   09:57 Diperbarui: 3 Desember 2024   10:53 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kita merasa rekomendasi produk di sebuah toko online tidak sesuai dengan preferensi Kita? Ini bisa jadi karena algoritma AI yang digunakan memiliki bias. Jika algoritma dilatih dengan data yang bias, maka keputusan yang dihasilkan pun akan bias. Misalnya, jika algoritma rekrutmen dilatih dengan data yang didominasi oleh laki-laki, maka kemungkinan besar calon karyawan perempuan akan lebih sulit diterima. Ini bahaya bias algoritma.

AI membutuhkan data dalam jumlah besar untuk belajar dan berkembang. Pertanyaannya, apakah data pribadi kita aman di tangan AI? Perusahaan teknologi raksasa mengumpulkan data pribadi kita dalam skala yang sangat besar. Data ini kemudian digunakan untuk menargetkan iklan, memberikan rekomendasi, dan bahkan memprediksi perilaku kita. Bagaimana jika data pribadi kita disalahgunakan? Hati-hati dengan privasi kita.

Otomatisasi yang didorong oleh AI berpotensi menggantikan banyak pekerjaan manusia. Apakah kita siap menghadapi masa depan di mana mesin menggantikan manusia? Pekerjaan yang bersifat rutin dan berulang akan menjadi yang pertama terancam.

Saat mengembangkan AI, kita tidak hanya memikirkan kemampuannya, tapi juga bagaimana AI ini berinteraksi dengan manusia dan dunia. Ada beberapa aspek etika yang perlu diperhatikan, misalnya tentang keadilan. AI harus diperlakukan adil untuk semua orang, tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau latar belakang lainnya. Misalnya, sebuah algoritma rekrutmen tidak boleh lebih memilih satu kelompok tertentu.

Masalah privasi dan transparansi juga perlu diperhatikan karena AI seringkali mengolah data pribadi kita. Kita perlu memastikan data ini aman dan tidak disalahgunakan. Kita harus bisa memahami bagaimana AI mengambil keputusan. Ini penting agar kita bisa mempercayai dan mengendalikan AI.

Pernahkan timbul pertanyaaan dalam benak kita, jika AI membuat kesalahan, siapa yang bertanggung jawab? Ini adalah pertanyaan yang sulit, karena AI pada dasarnya adalah sebuah program komputer. 

Jika program ini membuat kesalahan, apakah kita menyalahkan programmernya, perusahaan yang membuatnya, atau AI itu sendiri? Programmer kah? Mereka yang menulis kode AI tentu bertanggung jawab atas desain dan implementasinya. Atau perusahaan? Sebagai pemilik dan pengelola AI, perusahaan juga memiliki tanggung jawab. 

Atau justru para pengguna itu sendiri?  Orang yang menggunakan AI juga perlu bertanggung jawab atas bagaimana mereka menggunakannya. Jadi, siapa yang paling bertanggung jawab? Jawabannya tergantung pada kasus spesifik. Namun, yang jelas adalah kita perlu membuat aturan dan regulasi yang jelas tentang pengembangan dan penggunaan AI.

Salah satu aturan atau regulasi adalah Etika AI. Ini penting karena AI akan semakin berperan penting dalam kehidupan kita. Jika kita tidak memperhatikan aspek etika, AI bisa menimbulkan masalah serius seperti diskriminasi, pelanggaran privasi, dan bahkan bahaya fisik.

Bayangkan sebuah mobil tanpa pengemudi yang terlibat kecelakaan. Siapa yang bertanggung jawab? Pemilik mobil, perusahaan yang membuat mobil, atau AI yang mengendalikan mobil? Ini adalah contoh kasus yang kompleks dan menunjukkan pentingnya memiliki kerangka kerja etika yang jelas.

Etika dalam pengembangan AI adalah topik yang sangat penting. Dengan memahami aspek-aspek etika ini, kita bisa memastikan bahwa AI dikembangkan dan digunakan dengan cara yang aman, adil, dan bermanfaat bagi semua orang. Penting untuk diingat: AI adalah alat yang sangat powerful. Kita perlu menggunakannya dengan bijak dan bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun