Mohon tunggu...
A Darto Iwan S
A Darto Iwan S Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis bukan karena tahu banyak, tapi ingin tahu lebih banyak. (Darto, 22 Oktober 2024)

Menulis sebagai salah satu cara untuk healing :)

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Akan Gantikan Kita, AI atau Manusia dengan AI?

28 November 2024   10:16 Diperbarui: 28 November 2024   10:29 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda bertanya-tanya, bagaimana robot bisa bermain catur lebih baik dari manusia, atau bagaimana aplikasi di ponsel Anda bisa menebak kata berikutnya yang akan Anda ketik? 

Di balik keajaiban teknologi ini, terdapat kecerdasan buatan atau yang lebih dikenal dengan istilah Artificial Intelligence (AI). AI adalah simulasi kecerdasan manusia yang diprogram ke dalam mesin, memungkinkan mesin untuk belajar, berpikir, dan mengambil keputusan.

Seiring dengan perkembangan pesat AI, semakin banyak tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia kini dapat dilakukan oleh mesin. Proses ini disebut dengan otomatisasi. 

Bayangkan saja, kasir di supermarket yang kini digantikan oleh mesin swalayan, atau layanan pelanggan yang dijawab oleh chatbot. Otomatisasi memang menawarkan banyak keuntungan, seperti peningkatan efisiensi dan produktivitas. Namun, di sisi lain, otomatisasi juga menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya angka pengangguran.

Apakah Anda pernah mengalami pengalaman di mana Anda berinteraksi dengan mesin, namun merasa seperti sedang berbicara dengan manusia? Bagaimana perasaan Anda setelahnya?

Pekerjaan yang bersifat rutin dan berulang, seperti perakitan barang di pabrik atau input data, sangat rentan terhadap otomatisasi. Pekerja dengan keterampilan rendah akan menghadapi tantangan yang lebih besar untuk mempertahankan pekerjaan mereka. Akibatnya, kesenjangan ekonomi antara mereka yang memiliki pekerjaan dan mereka yang tidak akan semakin melebar.

Namun, bukan berarti manusia akan kalah bersaing dengan mesin. Sebaliknya, AI justru dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi manusia. Dengan memanfaatkan AI, manusia dapat melakukan pekerjaan yang lebih kompleks dan kreatif. Misalnya, dokter dapat menggunakan AI untuk mendiagnosis penyakit lebih akurat, atau seniman dapat menggunakan AI untuk menghasilkan karya seni yang inovatif.

Jika Anda diberi pilihan antara bekerja sama dengan seorang robot yang sangat cerdas atau dengan seorang manusia yang memiliki pengalaman luas, mana yang akan Anda pilih? Mengapa?

Kunci sukses di masa depan adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi baru. Mereka yang mampu menguasai keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja sama dengan AI akan memiliki peluang yang lebih besar untuk sukses. Keterampilan seperti berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah akan menjadi semakin penting.

Bayangkan seorang dokter yang harus mendiagnosis penyakit dari ribuan data pasien. Tanpa bantuan AI, tugas ini akan sangat memakan waktu dan berpotensi menimbulkan kesalahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun