Mohon tunggu...
A Darto Iwan S
A Darto Iwan S Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis bukan karena tahu banyak, tapi ingin tahu lebih banyak. (Darto, 22 Oktober 2024)

Menulis sebagai salah satu cara untuk healing :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Deep Learning Vs Kurikulum Merdeka

13 November 2024   12:31 Diperbarui: 13 November 2024   13:45 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Darto + Dall-e AI

Bayangkan otak siswa seperti sebuah otot. Semakin sering siswa melatihnya, semakin kuat dan cerdas siswa menjadi. Nah, Kurikulum Deep Learning itu seperti program latihan otak yang intensif. Siswa dilatih untuk menganalisis informasi, menemukan pola, dan mengambil keputusan berdasarkan fakta. Siswa didorong untuk berpikir "out of the box" dan menemukan solusi-solusi yang inovatif. Siswa dilatih untuk menghadapi masalah yang rumit dan mencari solusi yang efektif.

Kurikulum Deep Learning memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Beberapa potensi tersebut antara lain, siswa lebih aktif dan terlibat. Dengan pendekatan yang lebih aktif dan menarik, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar. Kurikulum Deep Learning mendorong siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis. Siswa yang dilatih dengan Kurikulum Deep Learning akan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks.

Meskipun memiliki banyak potensi, penerapan Kurikulum Deep Learning tentu tidak tanpa kendala, beberapa kendala yang mungkin timbul antara lain, Kurangnya kesiapan guru.  Tidak semua guru memiliki kompetensi yang cukup untuk menerapkan Kurikulum Deep Learning.Pembelajaran yang aktif membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai. Penerapan Kurikulum Deep Learning membutuhkan perubahan budaya sekolah yang cukup signifikan.

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan penerapan Kurikulum Deep Learning. Beberapa hal yang dapat dilakukan guru antara lain, meningkatkan kompetensi. Guru perlu mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya dalam menerapkan Kurikulum Deep Learning. Guru perlu merancang kegiatan pembelajaran yang menarik dan menantang bagi siswa. Guru perlu menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif.

Pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan, akan memberikan dukungan penuh terhadap penerapan Kurikulum Deep Learning Pemerintah dengan mengalokasikan anggaran yang cukup untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum Deep Learning. Disamping itu, pemerintah perlu mengembangkan kurikulum yang lebih rinci dan jelas dan menyelenggarakan pelatihan guru secara massal dan berkelanjutan.

Kurikulum Deep Learning adalah sebuah transformasi besar dalam dunia pendidikan. Apakah siswa siap untuk menyambut perubahan ini? Sebagai guru, orang tua, atau pemerhati pendidikan, siswa semua memiliki peran penting dalam menyukseskan Kurikulum Deep Learning. Mari siswa sama-sama belajar, beradaptasi, dan bekerja sama untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang lebih berkualitas. Ingat, masa depan pendidikan ada di tangan siswa

Kurikulum Deep Learning mendorong siswa untuk menjadi pembelajar yang aktif, kreatif, dan kritis. Dengan metode pembelajaran yang lebih aktif dan berpusat pada siswa, diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi diri secara optimal dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Intinya, dalam Kurikulum Deep Learning, siswa bukan hanya penerima informasi, tetapi juga sebagai penemu, penjelajah, dan pemecah masalah. Proses belajar menjadi lebih menyenangkan, bermakna, dan relevan dengan kehidupan nyata.

Artikel ini bersifat opini dan didasarkan pada informasi yang tersedia saat ini. Kurikulum Deep Learning masih terus berkembang dan mungkin akan ada penyesuaian di masa mendatang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun