Apakah karya yang dibuat pakai AI masih bisa kita klaim sebagai milik kita? Pertanyaan ini sering membuat kita bertanya-tanya---terutama ketika menyangkut hak atas kekayaan intelektual (HAKI). Mari kita lihat dari sudut pandang mana pun juga, jawaban pasti ya!
Prompt yang kita berikan kepada alat AI adalah inti dari hasil yang dihasilkan oleh AI. Sebagai kreator, kita menentukan ide awal, tema, nuansa, dan batasan-batasan dalam karya. Dengan demikian, AI hanyalah  menjadi alat bantu, sekali lagi : alat bantu,  dalam proses kreatif, sedangkan visi dan interpretasi karya sepenuhnya dikendalikan oleh manusia.
Jadi, mari kita gunakan teknologi dengan bijaksana dan sadar akan hak-hak kita sendiri. Setiap kali Anda menggunakan AI untuk menciptakan sesuatu baru, dan ingatlah bahwa Anda adalah seniman yang sedang bekerja sama dengan robot pintar! Man behind the Gun, kata orang.
Proses implementasi Visi Indonesia Emas 2045 melibatkan banyak stakeholder dari lembaga pendidikan sampai industri teknologi. Kolaborasi antara sektor-sektor ini sangat penting untuk menciptakan ekosistem inovatif yang mendukung pengembangan teknologi cerdas di Indonesia.
Dan tentunya, perlu diingat bahwa belum adanya aturan hukum yang spesifik mengenai HAKI terkait karya yang dibantu oleh AI masih memungkinkan kita untuk mengklaim bahwa karya tersebut milik kita. Itu artinya kita masih berada di zona abu-abu yang memungkinkan klaim atas karya tersebut.
 Visi Indonesia Emas 2045 bukan hanya rencana strategis pemerintah, ini merupakan  impian kita bersama untuk menciptakan sebuah bangsa yang tangguh dan berprestasi. Dengan empat pilar utamanya, termasuk didalamnya ada komponen pembangunan manusia, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, dan juga pemantapan ketahanan nasional, kita sudah dijalan yang sesuai atau tepat untuk menuju masa depan yang hebat untuk semua bangsa Indonesia.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI