Mohon tunggu...
Darsu Smknesaba
Darsu Smknesaba Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru produktif kejuruan Rekayasa Perangkat Lunak, saya terbiasa melakukan pekerjaan yang penuh tantangan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menanggapi Polemik Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi untuk Anak Sekolah Dianggap Menyimpang, PP 28/2024 Harus Segera Direvisi

13 Agustus 2024   11:25 Diperbarui: 13 Agustus 2024   11:25 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pertanyaan mengenai penyediaan alat kontrasepsi bagi anak sekolah saat ini menjadi isu yang kompleks dan seringkali memicu perdebatan.

Argumen yang mendukung penyediaan alat kontrasepsi:

  • Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan: Bagi remaja yang sudah aktif secara seksual, alat kontrasepsi dapat mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, yang dapat berdampak negatif pada pendidikan, kesehatan, dan masa depan mereka.
  • Mencegah penyakit menular seksual: Penggunaan alat kontrasepsi yang tepat juga dapat membantu mencegah penularan penyakit menular seksual.
  • Memberikan edukasi seks: Program yang menyediakan alat kontrasepsi biasanya juga disertai dengan edukasi seks yang komprehensif, sehingga remaja dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang kesehatan reproduksi mereka.
  • Mengurangi angka aborsi: Dengan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, angka aborsi yang tidak aman juga dapat menurun.

Argumen yang menentang penyediaan alat kontrasepsi:

  • Mendorong perilaku seksual: Beberapa orang berpendapat bahwa menyediakan alat kontrasepsi dapat mengirimkan pesan yang salah kepada remaja, seolah-olah aktivitas seksual di kalangan remaja adalah hal yang normal dan bahkan dianjurkan.
  • Mengancam nilai-nilai moral: Ada kekhawatiran bahwa penyediaan alat kontrasepsi dapat merusak nilai-nilai moral dan agama.
  • Kurangnya pengawasan: Tanpa pengawasan yang ketat, alat kontrasepsi dapat disalahgunakan.

Fakta yang perlu diperhatikan:

  • Pernikahan dini: Di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia, pernikahan dini masih menjadi masalah. Penyediaan alat kontrasepsi untuk remaja yang sudah menikah dapat membantu mereka merencanakan keluarga dengan lebih baik.
  • Kesehatan reproduksi: Pendidikan kesehatan reproduksi sangat penting bagi remaja agar mereka dapat memahami tubuh mereka dan membuat keputusan yang bertanggung jawab.
  • Peran orang tua dan agama: Peran orang tua dan agama dalam memberikan pendidikan seks sangat penting.

Kesimpulan:

Sudut pandang yang berdeda dan dari kacamata berbeda akan menjadikan jawaban diatas yang sederhana dan mutlak untuk pertanyaan ini. Keputusan untuk menyediakan alat kontrasepsi bagi remaja harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi sosial budaya, agama, dan tingkat kematangan remaja.

Penting untuk diingat bahwa:

  • Pencegahan tetap menjadi prioritas: Edukasi tentang penundaan usia pernikahan, pentingnya pendidikan, dan konsekuensi dari seksualitas pada usia dini harus terus dilakukan.
  • Keterlibatan orang tua dan komunitas sangat penting: Orang tua dan komunitas harus bekerja sama dengan sekolah dan pemerintah untuk memberikan pendidikan seks yang komprehensif dan sesuai dengan nilai-nilai masing-masing.
  • Aksesibilitas layanan kesehatan reproduksi: Remaja harus memiliki akses yang mudah dan aman ke layanan kesehatan reproduksi, termasuk konseling dan informasi.

Penting untuk mengadakan diskusi yang terbuka dan konstruktif mengenai isu ini, dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk ahli kesehatan, pendidik, orang tua, dan remaja itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun